Dalam
Fisika, gaya yang berperan penting menjaga keteraturan gerak
planet-planet dan interaksi antarbenda ini disebut gaya gravitasi. Gaya
gravitasi ini sangat sulit diamati, jika massa objek pengamatannya jauh
lebih kecil daripada massa planet-planet. Akibatnya, Anda akan sangat
sulit mengetahui berapa besar gaya gravitasi yang terjadi antara Anda
dan benda-benda di sekitar Anda. Namun, Anda akan dapat dengan mudah
menentukan besar gaya gravitasi yang tercipta antara Bumi dan Bulan.
Dalam pembahasan materi Bab ini, Anda akan mempelajari tentang gaya
gravitasi dengan lebih rinci, melalui hukum-hukum yang dinyatakan oleh
Johannes Kepler dan Isaac Newton.
A. Hukum-Hukum Kepler
Ilmu
perbintangan atau astronomi telah dikenal oleh manusia sejak
beribu-ribu tahun yang lalu. Sejak dahulu, gerakan bintang-bintang dan
planet yang terlihat bergerak relatif terhadap Bumi telah menarik
perhatian para ahli astronomi sehingga planet-planet dan bintang-bintang
tersebut dijadikan sebagai objek penyelidikan. Hasil penyelidikan
mereka mengenai pergerakan planet-planet dan bintang tersebut, kemudian
dipetakan ke dalam suatu bentuk model alam semesta. Dalam
perkembangannya, beberapa model alam semesta telah dikenalkan oleh para
ahli astronomi.
Sebuah
model alam semesta yang dikenalkan oleh Ptolomeus sekitar 140 Masehi,
menyatakan bahwa Bumi berada di pusat alam semesta. Matahari dan
bintang-bintang bergerak mengelilingi Bumi dalam lintasan lingkaran
besar yang terdiri atas lingkaran-lingkaran kecil (epicycle). Model alam
semesta Ptolomeus ini berdasarkan pada pengamatan langsung gerakan
relatif bintang dan planet-planet yang teramati dari Bumi. Model alam
semesta Ptolomeus ini disebut juga model geosentris.
Pada
1543 Masehi, Copernicus mengenalkan model alam semesta yang disebut
model Copernicus. Pada model ini, Matahari dan bintang-bintang lainnya
diam, sedangkan planet-planet (termasuk Bumi) bergerak mengelilingi
Matahari. Hal ini dituliskannya melalui buku yang berjudul De
revolutionibus orbium coelestium (Mengenai revolusi orbit langit). Model
Copernicus ini disebut juga model heliosentris.
Model
alam semesta selanjutnya berkembang dari model heliosentris. Tycho
Brahe, seorang astronom Denmark, berhasil membuat atlas bintang modern
pertama yang lengkap pada akhir abad ke–16. Model alam semesta yang
dibuat oleh Tycho Brahe ini dianggap lebih tepat dibandingkan dengan
model-model yang terdahulu karena model ini berdasarkan pada hasil
pengamatan dan pengukuran posisi bintang-bintang yang dilakukannya di
observatorium. Observatorium yang dibangun oleh Tycho Brahe ini
merupakan observatorium pertama di dunia.
Penelitian
Tycho Brahe ini, kemudian dilanjutkan oleh Johannes Kepler. Melalui
data dan catatan astronomi yang ditinggalkan oleh Tycho Brahe, Kepler
berhasil menemukan tiga hukum empiris tentang gerakan planet. Hukum
Kepler tersebut dinyatakan sebagai berikut.
1. Hukum Pertama Kepler
Setiap planet bergerak pada lintasan elips dengan Matahari berada pada salah satu titik fokusnya.
2. Hukum Kedua Kepler
Garis yang menghubungkan Matahari dengan planet dalam selang waktu yang sama menghasilkan luas juring yang sama.
3. Hukum Ketiga Kepler
Kuadrat waktu edar planet (periode) berbanding lurus dengan pangkat tiga jarak planet itu dari Matahari.
dengan :
T = periode planet mengelilingi Matahari, dan
r = jarak rata-rata planet terhadap Matahari.
Contoh Soal 1 :
Jika
perbandingan jarak planet X ke Matahari dengan jarak Bumi ke Matahari 9
: 1, hitunglah waktu yang dibutuhkan oleh planet X untuk satu kali
mengedari Matahari.
Kunci Jawaban :
Diketahui rx : rb = 9 : 1
Tokoh Fisika :
Johannes Kepler
(1571–1630)
Johannes
Kepler adalah seorang pakar matematika dan astronomi yang berasal dari
Jerman. Berkat kesungguhannya dalam melakukan penelitian, ia berhasil
menemukan Hukum Kepler mengenai bentuk lintasan atau orbit
planet-planet. Sumber: Jendela Iptek, 1997
B. Gaya Gravitasi
1. Hukum Gravitasi Newton
Gejala
munculnya interaksi yang berupa gaya tarik-menarik antarbenda yang ada
di alam ini disebut gaya gravitasi. Setiap benda di alam ini mengalami
gaya gravitasi. Jika Anda sedang duduk di kursi, sedang berjalan, atau
sedang melakukan kegiatan apapun, terdapat gaya gravitasi yang bekerja
pada Anda. Gaya gravitasi merupakan gaya interaksi antar benda.
Pernahkah Anda bertanya kenapa gaya gravitasi yang Anda alami tidak
menyebabkan benda-benda yang terdapat di sekitar Anda tertarik ke arah
Anda, atau sebaliknya? Di alam semesta, gaya gravitasi menyebabkan
planet-planet, satelit-satelit, dan benda-benda langit lainnya bergerak
mengelilingi Matahari dalam sistem tata surya dalam lintasan yang tetap.
Isaac
Newton adalah orang pertama yang mengemukakan gagasan tentang adanya
gaya gravitasi. Menurut cerita, gagasan tentang gaya gravitasi ini
diawali dari pengamatan Newton pada peristiwa jatuhnya buah apel dari
pohonnya. Kemudian, melalui penelitian lebih lanjut mengenai gerak
jatuhnya benda-benda, ia menyimpulkan bahwa apel dan setiap benda jatuh
karena tarikan Bumi.
Menurut
Newton, gaya gravitasi antara dua benda merupakan gaya tarik-menarik
yang berbanding lurus dengan massa setiap benda dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antara benda tersebut. Secara matematis, pernyataan
mengenai gaya gravitasi tersebut dituliskan sebagai berikut.
dengan :
F = gaya gravitasi (N),
G = konstanta gravitasi = 6,672 × 10–11 m3/kgs2, dan
r = jarak antara pusat massa m1 dan m2 (m).
Catatan Fisika :
Ketika
besaran vektor hanya menyatakan nilainya saja, besaran vektor tersebut
harus dituliskan secara skalar, seperti terlihat pada contoh soal.
Contoh Soal 2 :
Tiga
benda homogen masing-masing bermassa 2 kg, 3 kg, dan 4 kg,
berturut-turut terletak pada koordinat (0, 0), (4, 0), dan (0, 4) dalam
sistem koordinat Cartesius dengan satuan meter. Tentukanlah:
a. gaya gravitasi antara benda 2 kg dan 3 kg,
b. gaya gravitasi antara benda 2 kg dan 4 kg, dan
c. gaya gravitasi total pada benda 2 kg.
Kunci Jawaban :
Diketahui: m1 = 2 kg di (0, 0), m2 = 3 kg di (4, 0), dan m3 = 4 kg di (0, 4).
a. Gaya gravitasi antara benda 2 kg dan 3 kg.
F1 = 2,502 × 10–11N
b. Gaya gravitasi antara benda 2 kg dan 4 kg.
F2 = 3,336 × 10–11N
c. Gaya gravitasi total pada benda 2 kg.
Benda
bermassa 2 kg mengalami dua gaya sekaligus, yaitu F1 dan F2, seperti
terlihat pada gambar. Gaya gravitasi total pada benda 2 kg adalah
resultan gaya F1 dan F2, yaitu :
F = 4,170 × 10–11 N
Tokoh Fisika :
Sir Isaac Newton
(1642–1727)
Newton
lahir di Woolsthrope, Lincolnshire pada 25 Desember 1642. Banyak teori
yang telah dihasilkannya melalui kerja keras, ketekunan, dan
ketelitiannya dalam menyelidiki fenomena yang terjadi di lingkungan
sekitarnya. Salah satu teorinya yang paling terkenal adalah teori
tentang gerak, yaitu Hukum Newton dan teori tentang gaya gravitasi
universal. Bukunya yang sangat terkenal adalah Principia. Ia meninggal
di Kengsinton pada 20 Maret 1727 dan dimakamkan secara kenegaraan di
Westminster Abbey. (Sumber: we .hao.ucar.edu)
Contoh Soal 3 :
Dua benda masing-masing bermassa 6 kg dan 3 kg berjarak 30 cm. Berapakah besar gaya tarik-menarik antara kedua benda tersebut?
Kunci Jawaban :
Diketahui: m1 = 6 kg, m2 = 3 kg, dan r = 30 cm.
F = 1,334 x 10−9N
Contoh Soal 4 :
Tiga benda masing-masing bermassa mA = 4,5 kg, mB = 2 kg, mC = 8 kg kg
terletak pada satu garis lurus. Berapakah besar gaya gravitasi yang
dialami benda B yang terletak di antara benda A dan benda C, jika jarak
AB = 30 cm dan jarak BC = 40 cm?
Kunci Jawaban :
Diketahui: mA = 4,5 kg, mB = 2 kg, mC = 8 kg, rAB= 30 cm, dan rBC = 40 cm.
Sekarang
akan ditunjukkan bahwa Hukum Gravitasi Newton menunjuk pada Hukum
Ketiga Kepler untuk kasus khusus orbit lingkaran. Sebuah planet yang
bergerak mengelilingi Matahari dengan kelajuan dalam orbit berjari-jari
lingkaran mendapat gaya tarik dari Matahari yang arahnya ke pusat
lingkaran sehingga planet tersebut memiliki percepatan sentripetal.
Sesuai dengan Hukum Kedua Newton tentang gerak, didapatkan persamaan
berikut.
F = ma
Untuk orbit berbentuk elips, variabel jari-jari diganti dengan jarak rata-rata antara planet dan Matahari.
2. Medan Gravitasi
Medan
gravitasi adalah ruang yang masih dipengaruhi oleh gaya gravitasi.
Besar medan gravitasi sama dengan gaya gravitasi setiap satuan massa.
Secara matematis dituliskan sebagai berikut.
Dengan mengganti nilai F pada Persamaan (2–4) dengan persamaan gaya tarik gravitasi Persamaan (2–2), akan diperoleh :
Kuat
medan gravitasi g sering disebut percepatan gravitasi dan merupakan
besaran vektor. Apabila medan gravitasi tersebut ditimbulkan oleh lebih
dari satu benda, kuat medan yang ditimbulkan oleh gaya-gaya tersebut
pada suatu titik harus ditentukan dengan cara menjumlahkan vektor-vektor
kuat medannya.
Contoh Soal 5 :
Pada titik sudut A dan titik sudut B dari sebuah segitiga sama sisi ABC disimpan benda bermassa m1 dan m2 Jika m1 = m2 dan
kuat medan gravitasi di titik C oleh salah satu benda adalah g,
tentukanlah kuat medan gravitasi di titik C yang disebabkan kedua benda
tersebut.
Kunci Jawaban :
Diketahui m1 = m2 dan
ABC = segitiga sama sisi. Medan gravitasi dititik C merupakan resultan
dari medan gravitasi yang diakibatkan oleh m1 dan m2, masing-masing
sebesar g.
Percepatan
gravitasi di permukaan Bumi (jari-jari bumi = R) berbeda dengan
percepatan gravitasi pada ketinggian tertentu (h) di atas permukaan
Bumi. Jika percepatan gravitasi di permukaan Bumi g dan percepatan
gravitasi pada ketinggian h di atas permukaan bumi ga , maka hubungannya dapat ditentukan dari persamaan :
sehingga menghasilkan persamaan :
Contoh Soal 6 :
Percepatan gravitasi pada suatu tempat di permukaan Bumi adalah 10 m/s2 Tentukanlah percepatan gravitasi di tempat yang memiliki ketinggian R dari permukaan Bumi (R adalah jari-jari bumi).
Kunci Jawaban :
Diketahui: gA = 10 m/s2, dan h = R.
Percepatan gravitasi pada ketinggian R di atas permukaan Bumi adalah :
Contoh Soal 7 :
Dua
benda bermassa masing-masing 4 kg dan 9 kg terpisah dengan jarak 10 m.
Titik P berada pada garis hubung kedua benda. Jika medan gravitasi di
titik P adalah nol, tentukanlah jarak titik P dari benda bermassa 4 kg.
Kunci Jawaban :
Diketahui: m1 = 4 kg, m2 = 9 kg, dan r = 10 m.
Dari soal dapat digambarkan kedudukan titik P terhadap kedua benda.
Agar medan gravitasi di titik P bernilai nol maka:
g1 = g2
G dicoret dan hasilnya diakarkan sehingga diperoleh :
20 – r1 = 3r1
r1 = 5 m
3. Kecepatan Satelit Mengelilingi Bumi
Sebuah
satelit berada pada ketinggian h di atas permukaan Bumi yang memiliki
jari-jari R. Satelit tersebut bergerak mengelilingi Bumi dengan
kecepatan v. Satelit mendapatkan gaya gravitasi sebesar mga yang arahnya
menuju pusat Bumi, ketika satelit bergerak melingkar mengitari Bumi.
Gaya yang bekerja pada sebuah benda yang sedang bergerak melingkar dan
arahnya menuju pusat lingkaran disebut gaya sentripetal. Melalui
penurunan persamaan gerak melingkar, diperoleh persamaan berikut.
Kecepatan satelit mengelilingi Bumi dapat dituliskan dengan persamaan:
Substitusikan besar g dari Persamaan (2–5) sehingga dihasilkan
Dengan demikian, kecepatan satelit saat mengelilingi Bumi dapat dituliskan dalam bentuk persamaan:
Contoh Soal 8 :
Sebuah
satelit mengorbit Bumi pada jarak 3.600 km di atas permukaan Bumi. Jika
jari-jari Bumi = 6.400 km, percepatan gravitasi dipermukaan Bumi g = 10
m/s2, dan gerak satelit dianggap melingkar beraturan, hitung kelajuan
satelit dalam km/s.
Kunci Jawaban :
Satuan
kelajuan yang diharapkan adalah km/s maka percepatan gravitasi di
permukaan Bumi g harus diubah dulu dari m/s2 menjadi km/s2 dan diperoleh
g = 0,01 km/s2. Kelajuan satelit mengorbit Bumi dapat dihitung dengan
persamaan:
4. Pengukuran Konstanta Gravitasi Universal
Nilai
tetapan semesta G yang sebelumnya tidak dapat ditentukan oleh Newton,
ditentukan melalui percobaan yang dilakukan oleh seorang ilmuwan Inggris
bernama Henry Cavendish pada 1798 dengan ketelitian sebesar 99%.
Percobaan yang dilakukan Cavendish menggunakan sebuah neraca yang
disebut Neraca Cavendish. Neraca tersebut dapat mengukur besar gaya
putar yang diadakan pada lengan gayanya. Gambar berikut adalah sketsa
dari peralatan Cavendish yang digunakan untuk mengukur gaya gravitasi
antara dua benda kecil.
Untuk memahami prinsip kerja lengan gaya yang terdapat pada Neraca Cavendish, perhatikanlah Gambar 2.9 berikut .
Dua
bola kecil, masing-masing dengan massa m1, diletakkan di ujung batang
ringan yang digantungkan pada seutas tali halus. Di samping bola-bola
kecil tersebut, digantungkan bola-bola besar dengan massa m2. Apabila
tali penggantung massa m1 dipuntir dengan sudut sebesar θ dan besar m2,
m1, serta jarak antara kedua massa itu (d ) diketahui, besarnya G dapat
dihitung.
Beberapa
metode dan alat ukur telah dikembangkan oleh para ilmuwan untuk
mendapatkan nilai konstanta gravitasi yang lebih akurat. Walaupun G
adalah suatu konstanta Fisika pertama yang pernah diukur, konstanta G
tetap merupakan konstanta yang dikenal paling rendah tingkat
ketelitiannya.
Hal
ini disebabkan tarikan gravitasi yang sangat lemah sehingga dibutuhkan
alat ukur yang sangat peka agar dapat mengukur nilai G dengan teliti.
Hingga saat ini , nilai konstanta gravitasi universal G yang didapatkan
oleh Cavendish, yaitu (6,70 ±0,48)× 10-11 Nm2/kg2 tidak jauh berbeda
dengan nilai G yang didapat oleh para ilmuwan modern, yaitu 6,673 ×
10-11 Nm2/kg2.
Tabel
2.1 berikut memperlihatkan nilai konstanta gravitasi universal G yang
dihasilkan oleh beberapa ilmuwan serta metode yang digunakannya.
Tabel 2.1 Pengukuran G
5. Energi Potensial Gravitasi
Gaya gravitasi Bumi yang bekerja pada benda bermassa m yang terletak pada suatu titik di luar Bumi diberikan oleh persamaan :
Tanda
negatif menunjukkan bahwa gaya F mengarah ke pusat Bumi. Usaha yang
dihasilkan oleh gaya gravitasi jika benda bergerak langsung dari atau
menuju pusat Bumi dari r = r1 ke r = r2 diberikan oleh :
Dengan membandingkan persamaan :
maka definisi yang tepat untuk energi potensial gravitasi adalah :
Tanda
negatif menyatakan bahwa untuk membawa benda bermassa m ke tempat jauh
tak terhingga dibutuhkan usaha atau energi sebesar :
Contoh Soal 9 :
Dua benda bermassa m dan 3m dipisahkan oleh suatu jarak a. Tentukan Energi potensial gravitasi sistem.
Kunci Jawaban :
Diketahui: m = m, M = 3m, r = a
Energi potensial gravitasi
Catatan Fisika :
6. Kecepatan Lepas dari Bumi
Apakah
mungkin sebuah benda yang digerakkan atau ditembakkan vertikal ke atas
tidak kembali ke Bumi? Jika mungkin terjadi, berapa kecepatan minimum
benda tersebut saat di tembakkan agar terlepas dari pengaruh gravitasi
Bumi? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, perhatikanlah gambar sebuah
roket yang sedang lepas landas pada Gambar 2.11 berikut.
Jika
resultan gaya luar yang bekerja pada benda sama dengan nol, energi
mekanik benda kekal. Secara matematis, Hukum Kekekalan Energi Mekanik
dirumuskan :
EP1 + EK1 = EP2 + EK2
Agar
roket lepas dari pengaruh gravitasi Bumi maka EP2 = 0, sedangkan
kecepatan minimum roket diperoleh jika EK2 = 0. Dengan demikian, akan
dihasilkan persamaan:
Oleh karena :
maka diperoleh persamaan kecepatan minimum roket agar dapat lepas dari gravitasi Bumi sebagai berikut :
dengan :
r1 = jarak titik 1 ke pusat massa M,
r2 = jarak titik 2 ke pusat massa M,
v1 = kecepatan benda di titik 1, dan
v2 = kecepatan benda di titik (2).
Diasumsikan jarak titik 1 ke pusat massa sama dengan jari-jari Bumi (r1 = R).
Contoh Soal 10 :
Sebuah
roket bermassa m ditembakkan vertikal dari permukaan Bumi. Tentukan
kecepatan minimum roket ketika ditembakkan agar mencapai ketinggian
maksimum R dari permukaan Bumi jika massa Bumi M dan jari-jari Bumi R.
Kunci Jawaban :
Pada
saat roket mencapai ketinggian maksimum R, kecepatan roket v2 = 0.
Dengan menggunakan persamaan Hukum Kekekalan Energi dan memasukkan harga
v1 = v, v2 = 0, r1 = R dan r2 = R + R = 2R maka diperoleh :
Contoh Soal 11 :
Berapakah kecepatan minimum sebuah roket yang diluncurkan vertikal ke atas agar terlepas dari pengaruh gravitasi Bumi?
Kunci Jawaban :
Diketehui: G = 6,67 × 10–11 m3/kgs2, M = 5,97 × 1024 kg, dan R = 6,38 × 106 m.
Contoh Soal 12 :
Jarak
antara Matahari dan Bumi adalah 1,5 × 108 km, sedangkan jarak antara
Matahari dan Neptunus adalah 4,5 × 109 km. Periode Neptunus mengelilingi
Matahari adalah 165 tahun dan massa Neptunus adalah 18 kali massa Bumi.
Jika besar gaya gravitasi pada Bumi oleh Matahari adalah F dan kelajuan
Bumi mengelilingi Matahari adalah v, gaya gravitasi pada Neptunus oleh
Matahari serta kelajuan Neptunus adalah ....
Kunci Jawaban :
Diketahui:
rB = 1,5 × 108 km,
rN = 4,5 × 109 km,
rN = 30 rB,
TN = 165 tahun, dan
mN = 18 mB.
Gaya gravitasi pada planet oleh Matahari:
Perbandingan gaya gravitasi Neptunus dengan Bumi.
Kecepatan orbit planet:
Perbandingan kecepatan orbit Bumi dengan Neptunus:
Jawab: b
Posted by 14.39 and have
2
komentar
, Published at
Produk dijamin asli
BalasHapusTILLA SHOP : Barang yang Kami Tawarkan Semuanya Barang Asli Original Garansi Resmi Distributor dan Garansi TAM .
Semua Produk Kami Baru dan Msh Tersegel dLm BOX_nya.
BERMINAT HUB-SMS:0896-9198-6275 ATAU KLIK WEBSET RESMI KAMI http://tilla-shop.blogspot.com/
BlackBerry>Samsung>Nokia>Apple>Acer>Dell>Nikon>DLL
Dijual,
Ready Stock !
Blackberry Q10 Black/white.
Harga Promo Rp.3.750.000,-
Ready Stock !
BlackBerry Bold Dakota 9900,
Hrg promo Rp.2.150.000,-
Ready Stock !
BlackBerry 9380 Orlando - Black
Rp.900.000,-
Ready Stock !
BlackBerry Curve 8520 Gemini
Rp.500.000,-
Ready Stock !
BlackBerry Bold 9780 Onyx 2
Rp.800.000,-
Ready Stock !
Blackberry Curve 9320
Rp.700.000,-
Ready Stock !
Samsung Galaxy Tab 2 (7.0)
Rp. 1.000.000
Ready Stock !
Samsung Galaxy Nexus I9250 - Titanium Si
Rp.1.500.000,-
Ready Stock !
Samsung Galaxy Note N7000 - Pink
Rp.1.700.000
Ready Stock !
Samsung Galaxy Y S5360 GSM - Pure White
Rp.500.000,-
Ready Stock !
Nokia Lumia 800 - Matt Black
Rp.1.700.000,-
Ready Stock !
Nokia Lumia-710-white
Rp. 900.000,-
Ready Stock !
Nokia C2-06 Touch & Type - Dual GSM
Rp.450.000,-
Ready Stock !
Nokia Lumia 710 - Black
Rp. 900.000,-
Ready Stock !
Apple iPhone 4S 16GB (dari XL) - Black
Rp.1.200.000,-
Ready Stock !
Apple iPhone 4S 16GB (dari Telkomsel)
Rp.1.200.000,-
Ready Stock !
Apple iPod Touch 4 Gen 8GB
Rp.700.000
Ready Stock !
APPLE iPod Nano 8GB - Pink
Rp.500.000,-
Ready Stock !
Acer Aspire 4752-2332G50Mn Core i3 Win7 Home
Rp 1.300.000
Ready Stock !
Acer Aspire S3-951-2364G34iss
Rp. 1.200.000,-
Ready Stock !
Acer Aspire 5951G Core i7 2630 Win 7
Rp. 2.500.000,-
Ready Stock !
Acer Aspire 4755G Core i5 2430 Win 7 Home Premium Green
Rp. 2.500.000,-
Ready Stock !
Nikon D7000 kit 18-105mm
Rp.1.700.000
Ready Stock !
Nikon D90 Kit 18-105mm Vr
Rp 1.300.000
Ready Stock !
Nikon Coolpix L 120 Red
Rp. 900.000
Ready Stock !
Nikon Coolpix P 500 Black
Rp 1.000.000
Mantap gan
BalasHapus