DAFTAR ISI…………………………………………………………………………1
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….2
A.
Hal Yang Melatarbelakangi Penjelasan….…………………………. 2
B.
Rumusan
Masalah……………………………………………………2
C.
Tujuan
Penulisan……………………………………………………..2
D.
Manfaat
Penulisan……………………………………………………3
E.
Sistematika
Penulisan Makalah………………………………………4
BAB II KAJIAN…………………………………………………………………4
A.
Pengertian
Tela’ah Penjelasan Materi Al-Qur’an Hadits MA……….4
B.
Penjelasan
Materi Al-Qur’an Hadits MA……………………………6
BAB III ANALISIS………………………………………………………………26
BAB IV BAGIAN AKHIR……………………………………………………….28
A.
Kesimpulan……………………………………………………………28
B.
Hasil Telaah Penjelasan……………………………………………….28
C.
Kata
Penutup………………………………………………………….28
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..29
BAB I
PENDAHULUAN
Puji Syukur
kami panjatkan kehadiran Ilahi Rabbi atas curahan nikmat dan karunianya
sehingga tersusunlah makalah sederhana tentang”Penjelasan Silabus dan Materi
Ajar Al-Qur’an Hadits Madrasah Aliyah”meskipun masih banyak kekurangan.Modul yang
kami jadikan acuan sudah sesuai Permenag RI Nomor 2 tahun 2008 tentang Standar
Kompetensi Lulusan dan Standar Isi PAI dan Bahasa Arab di Madrasah.
Sholawat dan
salam semoga tetap terlimpahkan pada Rasulullah Muhammad SAW beserta
keluarga(ahli bait).Amin
A.
Hal Yang Melatarbelakangi Penjelasan Materi Al-Quran Hadist
Al-Qur’an
dan Hadits adalah sumber pokok ajaran Islam yang memuat segala tatanan hidup
guna meraih kebahagiaan,kemuliaan,kesejahteraan hidup di dunia yang cuma sesaat
dan di akhirat yang haqiqi.
Al-Qur’an
adalah mu’jizat terbesar yang diturunkan oleh Allah SWT.kepada Nabi Muhammad
SAW yang terjaga keasliannya,isi kandungannya selalu sesuai dengan perkembangan
manusia sepanjang zaman.
Sedangkan
Al-Hadits merupakan dasar ajaran agama dan juga cerminan budi pekerti
Rasulullah SAW yang luhur,yang mesti dijadikan uswatun khasanah dalam kehidupan
kita sebagai umatnya.
Maka
dari itu dalam pembelajaran,Al-Qur’an Hadits di ajarkan dari tingkat dasar
kepada anak-anak disekolah.
Dengan
Penjelasan Materi Al-Qur’an Hadits di tingkat MA yang kami paparkan,hal ini
bisa membantu siswa didik untuk lebih mengetahui tentang materi ajar itu
sendiri,dan perbuatan tingkah laku yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
B.
Rumusan
Masalah
Dari latar
belakang diatas,maka kita dapati rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Apakah Pengertian
tentang Telaah Penjelasan Materi Al-Qur’an Hadits pada MA?
2.
Bagaimana
Penjelasan Materi Al-Qur’an Hadits pada MA?
3.
Sejarah mana Penjelasan Materi Al-Quran Hadits pada MA?
C.
Tujuan
Penulisan
Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah:
1.
Untuk
Mengetahui Pengertian dari Telaah Penjelasan Materi Al-Qur’an Hadits pada MA.
2.
Untuk
Mengetahui Penjelasan Materi Al-Qur’an Hadits pada MA.
D.
Manfaat
penulisan
Adapun manfaat
penulisan yang dapat diambil dari penulisan makalah ini yaitu:
1.
Manfaat
teoritis
Dapat mengetahui tentang telaah penjelasan materi Al-Qur’an Hadits
Madrasah Aliyah.
2.
Manfaat praktis
a.
Manfaat
pada Guru
1.
Dengan
adanya penjelasan mengenai telaah penjelasan materi Al-Qur’an Hadits MA,akan
memudahkan guru untuk memahami tentang telaah dan penjelasan materi Al-Qur’an
Hadits.
2.
Dengan
adanya penjelasan ini,guru akan lebih mudah untuk memberikan materi kepada peserta
didik.
b.
Manfaat
untuk Siswa
1.
Siswa
dapat mengerti tentang pentingnya menela’ah untuk memahami suatu materi ajar.
2.
Untuk
memudahkan siswa dalam proses pembelajaran.
c.
Manfaat
untuk Mahasiswa
1.
Mengetahui
tentang penjelasan materi Al-Qur’an Hadits pada Madrasah Aliyah
2.
Supaya
mahasiswa dapat menjelaskan tentang materi Al-Qur’an Hadits dengan baik kepada
siswa didiknya kelak,dengan adanya tela’ah ini.
E.
Sistematika
Penulisan Makalah
Pada
makalah yang kami buat,kami menyusun sistematika penulisan pada makalah,dimana
pada makalah kami terdapat halaman judul,serta adanya kata pengantar dan daftar
isi sebagai kata pembuka pada makalah kami.
Pada
Bab I pada makalah kami,terdapat bab pendahuluan dimana bab tersebut terdapat
latar belakang,rumusan masalah,tujuan penulisan,dan manfaat penulisanserta
sistematika penulisan.
Pada
Bab II makalah kami berisi tentang kajian pustaka,dimana dalam bab ini
menerangkan tentang pengertian tela’ah penjelasan materi al-qur’an hadits pada
MA dan penjelasan materi al-qur’an hadits pada tingkatan MA.
Pada
Bab III,kami pemakalah mencantumkan analisis,yang terdiri dari hasil analisis
tentang materi penjelasan al-qur’an hadits pada MA dan menganalisis pada
aspek-aspek yang terkandung dalam materi penjelasan al-qur’an hadits pada MA.
Pada
Bab VI makalah kami berisi tentang penutup,dimana pada makalah kami terdapat
kesimpulan dan saran serta kata penutup.Dan yang terakhir yang terdapat pada
makalah kami yaitu daftar putaka.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Pengertian
Tela’ah Penjelasan Materi Al-Qur’an Hadits Madrasah Aliyah
a.
Pengertian
Tela’ah
1.
Secara
Etimologi
Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia,Tela’ah merupakan suatu penyelidikan,kajian, pemeriksaan
dan penelitian.
2.
Secara
Terminologi
Tela’ah adalah
penyelidikan mengenai beberapa materi tentang kesulitan-kesulitan yang mungkin
ada pada materi yang dikaji.
b.
Pengertian
Penjelasan
1.
Secara
Etimologi
Penjelasan
berasal dari kata jelas yang berarti nyata,dan gamblang.
2.
Secara
Terminologi
Penjelasan
adalah keterangan yang lebih jelas ,uraian yang menjelaskan tentang bahan yang
disampaikan.
c.
Pengertian
Materi
1.
Secara
Etimologi
Materi
mempunyai arti benda.
2.
Secara
Terminologi
Materi adalah
sesuatu yang menjadi bahan untuk diujikan,dipikirkan,dibicarakan,
dikaryakan,dll.
d.
Pengertian
Al-Qur’an Hadits
1.
Pengertian
Al-Qur’an
a.
Secara
Etimologi
Al-Qur’an
adalah bentuk masdar yang berasal dari qoro’a yang memiliki makna sinonim
dengan kata qiro’ah,yaitu bacaan.
b.
Secara
Terminologi
Al-Qur’an
adalah kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dalam bahasa
arab,riwayatnya mutawatir.Oleh karena itu terjamahan Al-Qur’an tidak disebut
sebagai Al-Qur’an.
2.
Pengertian
Hadits
a.
Secara
Etimologi
Hadits berarti
baru,hadits juga dapat diartikan “sesuatu yang dibicarakan dan dinukilkan.”
b.
Secara
Terminologi
Hadits adalah
segala yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW ,baik yang berupa
perkatan,perbuatan,dan pengakuan/ketetapan Rasulullah SAW,yang berposisi
sebagai petunjuk dan tasyri’.
e.
Pengertian
Madrasah Aliyah
1.
Pengertian
Madrasah
a.
Secara
Etimologi
Madrasah
dilihat dari segi bahasa arab berasal dari kata darasa yang artinya belajar,
sedangkan madrasah itu sendiri berarti tempat belajar.
b.
Secara
Terminologi
Madrasah
berarti lembaga pendidikan yang mempunyai porsi lebih terhadap mata pelajaran
agama islam.
2.
Pengertian
Aliyah
a.
Secara
Etimologi
Aliyah adalah
atas/tinggi.
b.
Secara
Terminologi
Aliyah
adalah sebuah tingkatan yaitu tingkatan atas dalam suatu pendidikan,Jadi yang
dimaksud dengan Madrasah Aliyah adalah lembaga pendidikan yang memberikan
pendidikan dan pengajaran tingkat atas dan menjadikan mata pelajaran agama
islam sebagai mata pelajaran dasar.
Dari
pengertian diatas bisa disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Tela’ah
Penjelasan Materi Al-Qur’an Hadits Madrasah Aliyah adalah penyelidikan mengenai
beberapa materi tentang kesulitan-kesulitan yang mungkin ada pada materi yang
dikaji,dengan menjelaskan tentang bahan yang disampaikan yaitu yang mengenai suatu
kepercayaan atau keyakinan berupa perbuatan dan perkataan pada lembaga
pendidikan yang memberikan pendidikan dan pengajaran tingkat menengah dan
menjadikan mata pelajaran agama islam sebagai mata pelajaran dasar.
B.
Penjelasan
Materi Al-Qur’an Hadits MA
1.
Penjelasan
Materi Al-Qur’an Hadits Kelas X MA
a.
Semester
I Kelas X
Bab
I : PENGERTIAN AL-QUR’AN DAN BUKTI
KEONTETIKANNYA
A. Devinisi
Al-Qur’an menurut beberapa Ulama’
Al-qur’an secara
etimologi ( bahasa ) berasal dari kata Qaraa-Yaqrau-Quranan yang artinya bacaan
atau yang dibaca (bermakna isim maf”ul) menurut ahli bahasa, Al-Lihyani (wafat
215H).kata Al-qur’an adalah isim Masdar dengan arti isim Maf’ul (maqruun),
yaitu yang dibaca.Karena di dunia ini tidak ada bacaan,buku atau kitab seperti
Al-qur’an yang senantiasa dibaca,dimusabaqohkan (diperlombakan) dan dikaji oleh
berjuta-juta manusia. Hal tersebutjuga diperkuatoleh Prof. Chotibul Uman bahwa
Al-qur’an adalah kitab yang paling banyak dibaca orang diseluruh dunia baik
dari umat islam sendiri maupun non muslim.
Al-qur’an secara
terminologi ( istilah ) terdapat banyak definisi (ta’rif). Hal demikian karena
diakibatkan oleh sudut pandang dari disiplin ilmu yang berbeda dan juga panjang
pendeknya yang dibuat. Semakin banyak sifat-sifat Al-Qur’an yang diungkapkan
dalam rumusan definisi, maka semakin panjang pula rumusan definisi Al-Qur’an
tersebut.
Mengenai kata Al-Qur’an
dan maknanya, ada Ulama yang berpendapat lain di antaranya :
a.
Imam Syafi’i (
105H-204H ) salah satu dari madzhab yang mashur bahwa Al-Qur’an tidak merupakan
musytaq (kata bentukan ) dari apapun ia merupakan nama yang secara khusus
diberikan oleh Allah untuk kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
b.
Imam Al-Farra’ (wafat
207H) kata Al-Qur’an adalah musytaq 9kata bentukan dari kata “Qoraainu” yang
merupakan Isim jamak dari kata
“Qoriinatun” yang berarti petunjuk atau indikator.
c.
Al-Asy’ri ( wafat 324H
) kata Al-qur’an adalah musytaq dari “Qarana” yang artinya menggabungkan.
d.
Aj-Jujaj ( wafat 311H )
kata Al-Quran adalah mengikuti wazan “Fu’lanun” dan ia musytaq ( kata bentukan
) “Al-Qou” yang mengandung arti penghimpun.
e.
Syaikh Muhammad Khudari
Beik dalam bukunya Tarikh At Tasyri Al Islami, Al-Qur’an adalah firman Allah
yang berbahasa arab,yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk dipahami
isinya dan diingat selalu yang disampaikan dengan jalan mutawatir, ditulis
dalam mushkaf yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat
An-nas.
B. Nama-nama Al-Qur’an
1.
Al-Huda (Petunjuk)
2.
Al-Furqaan (Pembela)
3.
Al-Kitab (Kitab)
4.
Adz-Dzikr (Peringatan)
5.
An-Nur (Cahaya)
C.
Pengertian
I’jazul Al-Qur’an
Menurut
bahasa Mu’jizat adalah melemahkan, mengalahkan lawan atau musuh.
Menurut istilah
Mu’jizat adalah sesuatu yang menyalahi kebiasaan disertai dengan tantangan dan
selamat dari perlawanan.
Jadi
yang dimaksud dengan I’jazul Al-Qur’an ialah menetapkan kelemahan manusia baik
secara terpisah ( individual ) atau berkelompok untuk mendatangkan semisalnya.
D.
Memberikan
Argumen-Argumen bahwa Al-Qur’an adalah Wahyu Allah, bukan buatan Nabi Muhammad
SAW.
a.
Dalil
aqli
Dalam
hukum logika dikenal silogisme, yaitu suatu kerangka pikir sangat sangat rapih,
yang terdiri dari rangkaian yang saling berhubungan kuat.
b.
Dalil
Nakli
E.
ASPEK-ASPEK
KEMU’JIZATAN AL-QUR’AN
a.
Gaya
Bahasa
Al-qur’an
menggunakan gaya bahasa sangat indah dan berbeda dengan gaya bahasa yang
dikenal dalam bahasa arab.Al-qur’anul Karim tidak bisa disejajarkan oleh bentuk
gaya bahasa apapun,sebab Al-qur’an tidak bergaya bahasa syair dan tidak pula
bergaya bahasa prosa.
b.
Susunan
Kalimat(Uslub)
Uslub
Al-Qur’an yang menakjubkan dan berbeda dengan Uslub ucapan manusia itu
mempunyai beberapa keistimewaan sebagai berikut:
1.
Susunan
suara kata-kata yang digunakan al-qur’an terasa lembut dan indah di ucapakan.
2.
Bahasa
al-qur’an dapat diterima oleh semua lapisan manusia.
3.
Al-qur’an
mampu memberikan doktrin kepada akal dan hati sanubari.
4.
Keindahan
sajian al-qur’an serta susunan keindahan bahasanya tak ubahnya suatu bingkai
yang dapat memukau akal dan memusatkan tanggapan tentunya bagi orang yang
memperhatikannya.
5.
Kaya
akan ragam kata dan kalimat yang digunakan al-qur’an sehingga memancarkan
keindahan bahasa dan keluwesan maknanya.
6.
Susunan
al-qur’an mudah dipahami oleh semua lapisan masyarakat hanya dengan melihat
segi yang tersuratnya saja.
c.
Simpel
Di
samping menggunakan susunan bahasa yang indah al-qur’an sering juga menggunakan
pola ungkapan yang simpel sehingga mudah dicerna oleh semua orang.
d.
Berita
Tentang Hal-hal yang Ghaib
Segi
lain tentang kemu’jizatan al-qur’an adalah pemberitahuan tentang hal-hal yang
ghaib.
e.
Sejalan
dengan ilmu pengetahuan modern
Di
antara segi kemukjizatan al-qur’an adalah beberapa petunjuk yang rinci mengenai
dasar-dasar ilmu pengetahuan yang dikemukakan didalamnya sebelum diketemukan
oleh para pakar ilmu pengetahuan modern
f.
Tepat
Janji
Segi
lain kemukjizatan al-qur’an adalah akurasi dan ketepatan segala hal yang
dijanjikan allah dalam al-qur’an,seperti janji allah untuk menolong Rasullullah
saw dengan mengeluarkan orang-orang Quraisy yang pernah mengusir Rasul beserta
para sahabatnya dari bumi Mekkah,kemudian allah menolong orang-orang mu’min
untuk bisa mengalahkan orang-orang kafir.
F.
PERBEDAAN
MU’JIZAT NABI MUHAMMAD DENGAN NABI-NABI LAIN
Mu’jizat para nabi terdahulu adalah berupa mu’jizat indrawi(hissi),
sebagaimana mu’jizat nabi Musa as berubah tongkat menjadi ular,mu’jizat nabi
Isa as dapat menghidupkan orang-orang mati,nabi Dawud dengan kekuatannya
mengalahkan Goliat,nabi Ibrahim yang tak mampu dibakar oleh api,maka mu’jizat
nabi Muhammad saw adalah bersifat rasional yang kekal disepanjang masa,agar
dapat diperhatikan oleh orang-orang yang mempunyai hati dan pemikiran sehingga
mereka bisa terkena pantulan sinarnya dan mempergunakan petunjuknya di saat
kini dan nanti.
Dengan demikian Al-Qur’an dalam lubuk hati Nabi mampu menjadi sinar
dan rahmat bagi sekalian alam.
Jadi pada umumnya mu’jizat yang diberikan para rasul yang datang
sebelum nabi Muhammad saw adalah mu’jizat yang Hissy,akan tetapi yang di
berikan nabi Muhammad saw adalah kedua-duanya ialah mu’jizat Hissy dan
Ma’nawy,akan tetapi mu’jizat Nabi Muhammad
saw yang paling besar dan kekal adalah Al-Qur’an yaitu mu’jizat Ma’nawy.
Bab II: MEMAHAMI ISI POKOK AJARAN AL-QUR’AN
Isi
kandungan Al-Qur’an dikembangkan menjadi berbagai bidang yaitu meliputi:
A.
Aqidah
atau Keimanan
Aqidah
adalah keyakinan, kepercayaan. Aqidah Islam adalah suatu kepercayaan yang
diyakini kebenarannya dengan sepenuh oleh orang islam.
B.
Ibadah dan Muamala
Manusia
diciptakan Allah untk mengabdi, berbakti dan beribadah kepada-Nya.
C.
Akhlaq
Nabi
Muhammad SAW ditugaskan allah adalah untuk membangun akhlak mulia. Meningkatkan
derajat manusia daari lembah hina menjadi mulia, dari kehidupan yang gelap
menjadi cemerlang.
D.
Hukum
Al-Qur’an
merupakan sumber pokok hukum Islam guna mengatur tata kehidupan yang aman
damai, sejahtera, bahagia, adil makmur, selamat didunia dan akhirat. Al-Qur’an juga mengatur beberapa
ketentuan tentang hukum-hukum perkawinan, perceraian, waris, perjanjian,
perdata, pidana dan sebagainya.
E.
Sejarah
Pada
dasarnya Al-qur’an adalah pedoman hidup, way of
life. Disamping berisi pokok-pokok ajaran dan hukum islam Al-Quran juga
mengandung banyak peristiwa sejarah, kisah Nabi dan Umat manusia pada zaman
dahulu.
Fungsi
dan sejarah ialah untuk menjadi pelajaran yang baik ditiru dan tidak baik
ditinggalkan.
F.
Dasar-dasar
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Untuk
mencapai kemajuan dan kesejahteraan manusia, memerlukan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Namun ilmu pengetahuan dan teknologi saja tidak cukup memberikan
jaminan bagi kesejahteraan dan keamanan manusia serta kebahagiaannya. Ilmu
pengetahuan dan teknologi harus dilandasi dengan agama, karna tanpa agama dapat
membinasakan umat manusia itu sendiri, seperti penggunaan hasil teknologi untuk
penghancuran manusia dan mengancam kehidupannya.
Bab III : MEMAHAMI FUNGSI AL-QUR’AN DALAM
KEHIDUPAN
A.
Kedudukan
Al-Qur’an
Al-qur’an
mempunyai kedudukan yang utama sebagai sumber pokok ajaran islam yang pertama
dan utama.
B.
Fungsi
dan Tujuan Al-Qur’an
adalah sebagai berikut :
1.
Petunjuk
bagi manusia
Allah
menurunkan Al-Qur’an dimaksudkan sebagai petunjuk bagi manusia.
2.
Sumber
pokok ajaran Islam
Al-Qur’an
merupakan sumber hukum dan ajaran Islam.
3.
Peringatan
dan Pelajaran bagi manusia
Dalam
Al-Qur’an banyak diterangkan tentang kisah para Nabi dan umat-umatnya
dahulu.baik umat yang taat melaksanakan ajaran dan perintah Allah seperti
umatnya Nabi Sulaiman dan mereka yang mengingkarinya atau menentang seruan
Allah dan Rasul-Nya seperti Umatnya Nabi Musa dengan Firaunnya.
Menurut hasil
tela’ah kami tentang materi penjelasan pada semester I kelas X MA,
penjelasannya sudah baik, akan tetapi terdapat kekurangan dan penyusunannnya.
b.
Semester
II Kelas X
Bab IV : MEMAHAMI ISTILAH-ISTILAH HADITS
A.
Hadits
Secara
lughawiyah kata hadits berasal dari derivasi kata
Yang
mempunyai beberapa arti,diantaranya:
a.
Baru,kebalikan
dari lama(qadim).
b.
Dekat,belum
lama terjadi.
c.
Khabar,berita,riwayat.
Menurut Istilah segala
perkataan,perbuatan dan taqrir Nabi Muhammad saw.
B.
Sunnah
Dari
segi bahasa sunnah berarti jalan yang terbentang untuk dilalui,jalan yang baik
atau tidak baik.
MACAM-MACAM SUNNAH
1.
Sunnah
Qauliyah ialah perkataan atau ucapan-ucapan Nabi Muhammad SAW yang berhubungan
dengan syariat Islam.
2.
Sunnah
Fi’liyah ialah amal-amal perbuatan Nabi Muhammad SAW yang berhubungan dengan
syariat Islam,seperti tatacara mengerjakan salat,menunaikan ibadah haji
3.
Sunnah
Taqririyah ialah penetapan atau persetujuan Nabi Muhammad SAW terhadap sesuatu
amal perbuatan seseorang sahabat yang berhubungan dengan syara,yang dilakukan
dihadapan atau dilaporkan kepada Nabi Muhammad SAW,sedangakan Nabi tidak
melarang atau menyalahkannya.
C.
Atsar
Dari
segi bahasa artinya bekas sesuatu atau sisa sesuatu,menurut Istilah segala
sesuatu dari Nabi Muhammad SAW maupun selain dari Nabi saw.
D.
Khabar
Secara
lughawiyah,khabar berarti warta,kabar berita yang disampaikan seseorang kepada
yang lain.Menurut istilah ialah sesuatu berita,baik dari nabi saw,para
sahabat,maupun dari tabi’in.
E.
Hadits
Qudsi
Hadis
Qudsi ialah perkataan-perkataan yang disabdakan Nabi Muhammad SAW dengan
mengatakan bahwa “Allah berfirman...”,Nabi Muhammad SAW menyandarkan perkataan
itu kepada allah,dan beliau meriwayatkannya dari Allah SWT.
Perbedaan
Al-Qur’an dan Hadits Qudsi ialah bahwa Al-Qur’an adalah wahyu yang lafaz dan
maknanya dari allah,sedangkan Hadis Qudsi adalah wahyu yang lafaznya dari Nabi
SAW dan maknanya dari Allah,diturunkan dari nabi dengan jalan ilham atau mimpi.
Bab V :
MENDISKRIPSIKAN FUNGSI HADITS TERHADAP AL-QUR’AN
A.
Kedudukan
Hadits sebagai Sumber Hukum Islam
Semua
umat islam telah sepakat dengan bulat bahwa hadis Rosul adalah sumber dan dasar
hukum Islam setelah Al-Qur’an, dan umat Islam diwajibkan mengikuti dan
mengamalkan hadis sebagaimana diwajibkan mengikuti dan mengamalkan Al-Qur’an.
Al-Qur’an
dan Hadis merupakan dua sumber hukum pokok syariat Islam yang tepat, dan orang
islam tidak akan mungkin bisa memahami syariat Islam secara mendalam dan
lengkap tanpa kembali kepada kedua sumber Islam tersebut.
Kedudukan
hadis sebagai sumber hukum islam dengan mengambil beberapa dalil naqli maupun
dalil aqli.
1.
Dalil
Al-Qur’an
Banyak
kita jumpai ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang kewajiban mempercayai dan
menerima segala yang disampaikan oleh Rosul kepada umatnya untuk dijadikan
pedoman sehari-hari.
Disamping
itu juga, Allah SWTmemerintahkan orang islam agar percaya kepada Rosul SAW,juga
menyerukan agar mentaati dan melaksanakan segala bentuk perundang-undangan dan
peraturan yang dibawanya, baik berupa perintah maupun larangan. Tuntutan taat
dan patuh kepada Rosul SAW itu sama halnya tuntutan taat dan patuh kepada Allah
SWT.
Dengan
demikian dapat diungkapkan bahwa kewajiban taat kepada Rosul Muhammad SAW dan
larangan mendurhakainya, merupan suatu kesepakatan yang tidak diperselisihkan
oleh umat Islam.
2.
Dalil
Al-Hadits
Salah
satu pesan Nabi Muhammad SAW yang berkenaan dengan kewajiban menjadikan hadits
sebagai pedoman hidup, disamping Al-Qur’an sebagai pedoman umatnya. Dengan
demikian berpegang teguh kepada hadits / menjadikan hadits sebagai pegangan dan
pedoman hidup itu adalah wajib, sebagaimana wajibnya berpegang teguh kepada
Al-Qur’an.
3.
Kesepakan
Ulama (Ijma’)
Seluruh
Umat Islam telah sepakat menjadikan hadits sebagai salah satu dasar hukum
Syari’at Islam yang wajib diikuti dan diamalkan; karena sesuai dengan yang
dikehendaki oleh Allah. Penerimaan mereka terhadap Al-Qur’an, karena keduanya
sama-sama dijadikan sebagi sumber hukum Syari’at Islam.
4.
Sesuai
dengan Petunjuk Akal
Muhammad
SAW, sebagai Nabi Rosul telah diakui dan dibenarkan oleh seluruh umat islam. Di
dalam mengemban misinya itu, kadang-kadang beliau hanya sekedar menyampaikan
apa yang diterima dari Allah SWT, baik isi maupun formulasinya dan kadang kala
atas inisiatif sendiri dengan bimbingan wahyu dari Tuhan. Namun juga tidak
jarang beliau membawakan hasil ijtihad semata-mata mengenai suatu masalah yang
tidak ditunjuk oleh wahyu dan juda tidak dibimbing oleh ilham. Hasil ijtihad
beliau ini tetap berlaku sampai ada dalil yang menghapusnya.
B.
Fungsi
Hadits terhadap Al-Qur’an
1.
Bayan
At-Taqrir
Bayan
At-Taqrir disebut juga bayan At-Ta’kid dan bayan At-Itsbat. Yang dimaksud
dengan bayan ini ialah memperkuat dan mengokohkan apa yang telah diterangkan
didalam Al-Qur’an. Fungsinya hanya memperkokoh isi kandungan Al-Qur’an.
2.
Bayan
Al-Tafsir
Yang
dimaksud dngan bayan at-tafsir yaitu kehadiran hadis berfungsi untuk memberikan
penjelasan, rician dan tafsiran terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yang masih
bersifat global (mujmal), memberikan persyaratan / batasan (taqyid) ayat-ayat
Al-Qur’an yang bersifat mutlak, dan mengkhususkan (takhsish) terhadap ayat-ayat
Al-Qur’an yang masih bersifat umum. Contoh ayat-ayat Al-Qur’an yang masih
mujmal seperti perintah mengerjakan shalat, puasa, zakat dan sebagainya.
3.
Bayan
At-Tasyri’
Bayan
at-tasyri’ adalah memunculkan suatu hukum atau ajaran-ajaran yang tidak
didapati dalam Al-Qur’an atau dalam Al-Qur’an hanya terdapat poko-pokoknya
(ashl) saja. Hadits-hadits Rasul SAW, yang masuk dalam bayan at-tasyri’ ini,
diantaranya hadits tentang haramnya mengumoulkan dua wanita bersaudara (antara
istri dengan bibinya), dan hukun merazam pezina wanita yang masih belum
bersuami.
Bab VI : MEMAHAMI PEMBAGIAN HADITS DARI SEGI KWANTITAS DAN
KWALITASNYA
Secara
konsepsial bahwa hadits dari satu segi dapat dibagi menjadi dua, yaitu
kuantitas dan kualitas. Yang dimaksud segi kuantitasnya adalah pengolongan
hadits ditinjau dari banyaknya rowi yang meriwayatkan hadits. Sedangkan hadits
berdasarkan kualitasnya adalah penggolongan hadits dilihat dari aspek diterima
atau ditolaknya.
A.
Penggolongan
Hadits Berdasarkan Banyaknya Rowi
Para
sahabat dalam menerima hadits dari Nabi Muhammad SAW. Terkadang berhadapan
langsung dengan sahabat yang jumlahnya sangat banyak, kadang hanya beberapa
sahabat, bahkan bisa terjadi hanya satu atau dua orang sahabat saja. Tentu
informasi yang dibawa oleh banyak rowi lebih menyakinkan apabila dibanding
dengan informasi yang dibawa oleh satu atau dua orang rowi saja. Dari sinilah,
para ahli hadits membagi hadits menurut jumlah rowinya.
1.
Hadits
Mutawatir
Kata
mutawatir dilihat dari segi bahasa artinya yang datang berturut-turut dan tidak
ada jarak. Secara istilah Mutawatir artinya suatu hadits yang diriwayatkan oleh
sekelompok orang dengan jumlah tertentu yang menurut kebiasaan mustahil
bersepakat untuk berdusta.
Hadits
Mutawatir dibagi menjadi dua macam : Mutawatir al-lafzi dan Mutawatir bi
al-ma’na.
Mutawatir
al-lafzi yaitu hadits mutawatir yang diriwayatkan oleh rowi yang banyak dan
mencapai syarat-syarat mutawatirdengan redaksi dan makna hadits yang samaantara
riwayat satu dan riwayat yang lain. Sedangkan mutawatir bi al-ma’na yaitu
hadits yang mempunyai tingkat derajat mutawatir namun susunan redaksinya
berbeda antara yang diriwayatkan satu rowi dengan rowi yang lain, namun isi
kandungan maknanya sama.
2.
Hadits
Ahad
Yang
dimaksud hadits ahad yaitu hadits yang diriwayatkan oleh satu, dua, tiga orang
atau lebih namun tidak mencapai tingkat mutawatir. Artinya, pada tiap-tiap
tabaqah (tingkatan),jumlah rowi hadits ahad bisa hanya terdiri dari satu rowi,
dua, atau tiga rowi saja dan tidak mencapai derajat mutawatir.
Hadits ahad dibagi menjadi tiga
yaitu :
a.
Hadits
Masyhur
Hadits
Masyhur adalah hadits yang diriwayatkan dari Nabi SAW, oleh beberapa orang
sahabat namun tidak mencapai tingkat mutawatir. Dari segi tingkatannya, hadits
masyhur adalah termasuk paling tinggi, sebab rowi hadits masyhur ini yang
paling dekat untuk mencapai derajat mutawatir.
b.
Hadits
Aziz
Hadits
Aziz adalah hadits yang pada salah satu atau setiap tabaqoh (tingkatan) rowinya
hanya dijumpai dua rowi saja.
Suatu
hadits dikategorikan sebagai hadits aziz yaitu :
1.
Di
tiap-tiap tabaqah (tingkatan) hanya terdapat dua rowi saja.
2.
Di
salah satu tabaqah hanya terdapat dua rowi, meskipun tabaqah yang lainnya lebih
dari tiga rowi.
c.
Hadits
Garib
Dari
segi bahasa gorib artinya menyendiri,
asing, atau terpisah. Sedangkan secara istilah hadits garib adalah hadits yang diriwayatkan
oleh hanya seorang rowi saja, baik dalam seluruh tingkatan sanad atau pada
salah satu tingkatan sanadnya. Hadits garib bisa disebut hadits fardun yang
artinya sendirian.
Berdasarkan
pengklasifisian hadits garib dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
1.
Hadits
Garib Mutlak (fardun)
Hadits
garib mutlak yaitu hadits yang diriwayatkan oleh satu rowi secara sendirian.
2.
Hadits
Garib Nisbi
Hadits
garib nisbi yaitu rowi hadits tersebut sendirian dalam hal sifat ataupun
keadaan tertentu.
B.
Klasifikasi
Hadits Berdasarkan Diterima Dan Ditolaknya (Kualitas)
1.
Hadits
sahih
Hadits
sahih yaitu hadits yang sanadnya bersambung (tidak putus) dan para rowi yang
meriwayatkan hadits tersebut adalah adil dan dabit, serta dalam matan hadits
tersebut tidak ada kejanggalan (syaz) dan cacat (‘illah). Hukum memakai hadits
sahih adalah wajib.
Hadits
sahih adalah hadits yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a.
Haditsnya
musnad, maksudnya hadits tersebut disandarkan kepada Nabi SAW dengan disertai
sanad.
b.
Sanadnya
bersambung, artinya antara rowi dari sanad hadits tersebut pernah bertemu
langsung dengan gurunya.
c.
Seluruh
rowinya adil dan dabit, maksudnya rowi yang adil yaitu rowi yang bertaqwa dan
menjaga kehormatan dirinya, serta dapat menjauhi perbuatan buruk dan dosa besar
sepertisyirik, fasik dan bid’ah. Adapun yang dimaksud dengan dabit yaitu
kemampuan seorang rowi dalam menghafal hadits.
d.
Tidak
ada syaz, artinya hadits tersebut tidak bertentangan dengan hadits dari rowi
yang lainyang lebih kuat darinya.
e.
Tidak
ada ‘illah, artinya dalam hadits tersebut tidak ditemukan cacat yang merusak
keshahihan hadits.
Hadits
sahih diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :
a.
Sahih
li Zatih
Yaitu
hadits yang memenuhi syarat-syarat hadits sahih, seperti rowi harus adil, rowi
kuat ingatannya (dabit), sanadnya tidak putus, matannya tidak mempunyai cacat,
dan tidak ada kejanggalan.
b.
Sahih
li Gairih
Yaitu
hadits yang berkualitas sahih, namun salah satu rowinya tidak dabit (lemah
hafalan).
2.
Hadits
Hasan
Kata
hasan berasal dari kata al-husnu yang berarti al-jamalu, yang artinya
kecantikan dan keindahan. Definisi Hadits hasan yang dikemukakan oleh
kebanyakan ulama hadits yaitu hadits yang dinukil oleh seorang yang adil tetapi
tidak begitu kuat ingatannya,bersambung sanadnya, dan tidak terdapat cacat
serta kejanggalan pada matannya. Hadits hasan ini hampir sama dengan hadits
sahih. Hukum memakai hadits hasan jusga sama dengan hadits sahih, walaupun dari
sisi kekuatannya hadits hasan berada dibawah level hadits sahih.
3.
Hadits
Daif
Hadits
daif yaitu hadits yang tidak memenuhi syarat diterimanya suatu hadits
dikarenakan hilangnya salah satu dari beberapa syarat yang ada. Mayoritas ulama
membolehkan mengambil hadits daif sebagai hujjah, bila terbatas pada masalah
fada’il al-a’mal.
Menurut hasil
tela’ah kami,pada semester II kelas X MA, dalam penjelasan materinya sudah baik
akan tetapi terdapat kurangnya penjelasan dalam bab VI memahami pembagian
hadits dari segi kwantitas dan kwalitasnya.
2. Penjelasan Materi Kelas XI MA
a.
Semester
I Kelas XI
Bab I : NIKMAT ALLAH DAN CARA MENSYUKURINYA
A.
Pengertian
Syukur
Syukur berasal
dari bahasa arab yang berarti berterimakasih.Menurut Istilah, bersykur adalah
berterimakasih kepada allah atas karunia yang dianugerahkan kepada dirinya.
Mensyukuri
nikmat allah adalah kewajiban setiap muslim dan muslimat.
B.
Mengartikan
QS Al-Ankabut ayat 17
Ayat
17: Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu adalah
berhala, dan kamu membuat dusta[1146]. Sesungguhnya yang kamu sembah selain
Allah itu tidak mampu memberikan rezki kepadamu; Maka mintalah rezki itu di
sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. hanya kepada- Nyalah
kamu akan dikembalikan.
[1146]
Maksudnya: mereka menyatakan bahwa berhala-berhala itu dapat memberi syafaat
kepada mereka disisi Allah dan ini adalah dusta.
C.
Hadits
Tentang Syukur Nikmat Allah
Dari Abu Hurairah ra.Rasulullah Saw. bersabda kepada Abu bakar dan
umar Ra.,”demi Zat yang diriku ada di bawah kekuasaan-Nya.Hari Kiamat nanti,
kamu semua akan ditanyakan (diminta pertanggungjawaban) tentang nikmat ini,
(semula)rasa lapar itu telah mendorong kamu untuk keluar rumah, sehingga kamu
belum mau kembali sebelum memperoleh nikmat ini.” (HR.Muslim).
D.
Pengertian
Syukur Nikmat
Syukur nikmat
adalah ungkapan terimakasih yang diiringi rasa gembira dan puas atas segala
rahmat dan nikmat dari Allah SWT yang telah diterima seseorang.Ungkapan rasa
syukur ini dapat diwujudkan dengan 3 cara, yaitu melalui hati, melalui ucapan,
dan melalui perbuatan.
E.
Cara
Mensyukuri Nikmat Allah
Sebuah ucapan
syukur kepada Allah SWT dapat dilakukan melalui hati, dengan tunduk dan
ketawakalah setelah adanya ikhtiar, melalui lisan dengan mengakui nikmat allah
dengan ucapan-ucapan kalimat syukur, serta melalui anggota badan dengan
ketaatan dan penerimaan atas apa yang telah diberikan.
Bab II : KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
Alam semesta
ini diciptakan oleh Allah SWT untuk kelangsungan hidup manusia.Semua itu
merupakan anugerah yang tiada ternilai harganya yang telah dikaruniakan Allah
bagi umat manusia.Allah SWT telah menyebutkan sumber alam dalam beberapa ayat
Al-Qur’an, diantaranya dalam Surah Ar-Ruum ayat 41-42,Surah Al-A’raf ayat
56-58, Shaad ayat 27-28, Al-Furqan ayat 45-50 dan Al-Baqarah ayat 204-206.
A.
Mengartikan
QS Al-Furqan ayat 45-50
Ayat 45: Apakah
kamu tidak memperhatikan (penciptaan) Tuhanmu, bagaimana Dia memanjangkan (dan
memendekkan) bayang-bayang dan kalau Dia menghendaki niscaya Dia menjadikan
tetap bayang-bayang itu, kemudian Kami jadikan matahari sebagai petunjuk atas
bayang-bayang itu,
Ayat 46:
kemudian Kami menarik bayang-bayang itu kepada kami[1069] dengan tarikan yang
perlahan-lahan.
Ayat 47: Dialah
yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan
Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha.
Ayat 48: Dia
lah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum
kedatangan rahmat-Nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang Amat
bersih,
Ayat 49: agar
Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar Kami
memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami,
binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak.
Ayat 50: dan
Sesungguhnya Kami telah mempergilirkan hujan itu diantara manusia supaya mereka
mengambil pelajaran (dari padanya); Maka kebanyakan manusia itu tidak mau
kecuali mengingkari (nikmat).
B.
Cara
Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup
1.
Membangun
lingkungan hidup.
2.
Menjaga
lingkungan dari kerusakan.
3.
Menjaga
sumber daya udara..
4.
Menjaga
sumber daya air.
5.
Menjaga
pelestarian alam dan lingkungan hidup.
C.
Sikap
dan Perilaku Menjaga Kelestarian Lingkunga Hidup
Kita sebagai
orang yang beriman harus melestarikan dan memanfaatkan anugerah yang diberikan
Allah yaitu sumber daya alam agar supaya kebutuhan hidup tercukupi dimasa
sekarang dan untuk generasi yang akan datang.Oleh karena itu, kita harus
memberi kontribusi dalam pelestarian lingkungan hidup.
Menurut hasil
tela’ah kami, pada semester I kelas XI dalam penjelasan materinya sudah
baik, akan tetapi terdapat kekurangan
pejelasan dalam Bab I tentang Nikmat Allah dan Cara Mensyukurinya.
b.
Semester
II Kelas XI
Bab
III : POLA HIDUP SEDERHANA DAN PERINTAH MENYANTUNI DHU’AFA
A.
Mengartikan QS Al-Qashash ayat 79-82
Ayat 79: Maka keluarlah Karun kepada kaumnya dalam
kemegahannya[1139]. berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia:
"Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada
Karun; Sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar".
Ayat 80:
berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: "Kecelakaan yang besarlah
bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan
beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh orang- orang yang
sabar".
Ayat 81: Maka
Kami benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya
suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. dan Tiadalah ia
Termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).
Ayat 82: dan
jadilah orang-orang yang kemarin mencita-citakan kedudukan Karun itu, berkata:
"Aduhai, benarlah Allah melapangkan rezki bagi siapa yang Dia kehendaki
dari hamba-hambanya dan menyempitkannya; kalau Allah tidak melimpahkan
karunia-Nya atas kita benar-benar Dia telah membenamkan kita (pula). Aduhai
benarlah, tidak beruntung orang- orang yang mengingkari (nikmat Allah)".
B.
BERKOMPETENSI
DALAM KEBAIKAN ANJURAN ALLAH
1.
Mengartikan QS
Al-Baqarah ayat 148
Ayat 148: dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia
menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. di mana
saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari
kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
2.
Hadits Tentang
Berlomba Dalam Kebaikan
Rosulullah Saw. berpidato lalu bersabda, “Wahai manusia,bertobatlah
kepada Allah sebelum kamu meninggal dunia dan bersegeralah kamu beramal saleh
sebelum kamu sibuk, dan sambunglah silaturrahmi di antara kamu dan di antara
Tuhanmu dengan memperbanyak Zikir kepada-Nya dan memperbanyak sedekah, baik
secara terang-terangan maupun secara sembunyi, dengan itu semua kamu akan
diberi rezeki, ditolong, dan diangkat
derajatnya“(HR.Ibn Majah )
Bab IV : AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR
A.
KEWAJIBAN
MELAKSANAKAN AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR
1.
Mengartikan QS Ali
Imran ayat 104
Ayat 104: dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang
munkar[217]; merekalah orang-orang yang beruntung.
[217] Ma'ruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah;
sedangkan Munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya.
Dalam ayat tersebut diatas
bahwa tumbuhnya amar ma’ruf nahi mungkar dikalangan umat islam akan
menjamin kebehagiaan hidup mereka,baik didunia ini maupun di akhirat nanti.dan
Allah menegaskan bahwa umat islam adalah memang diciptakan untuk menjadi umat
teladan bagi umat-umat yang lain karena membawa misi dakwah, yaitumengajak
kepada perbuatan-perbuatan yang baik dan benar,serta mencegah segala perbuatan
yang keji dan mungkar.
2.
Hadits Tentang
Amar Ma’ruf Nahi Mungkar
Dari Abi Sa’id Al-Khudry.ra,”berkata,”saya mendengar rasulullah
saw.bersabda ‘siapa di antara kamu yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia
mengubah dengan tangannya,kalau tak mampu dengan ucapannya, dan kalau tak mampu
juga maka dengan hatinya.dan yang terakhir itu adalah iman yang paling lemah.”(HR.Muslim).
Bab V : UJIAN DAN COBAAN
A.
BENTUK
UJIAN DARI ALLAH
1.
Mengartikan
QS Al-Baqarah ayat 155
Ayat 155: dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan
sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan
berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
2.
Hadits
Nabi Saw.
Dari Abi Yahya Shuhaib Ibn sinan ra.,ia berkata,” Rasulullah
Saw,bersabda,’Aku kagum kepada urusan orang mukmin,karena semua urusannya
memiliki nama baik, dan itu terjadi hanya kepada seorang mukmin.bila ia
mendapatkan sesuatu yang menyenangkan , lalu ia bersyukur,maka ia mendapatkan
kebaikan, bila ia ditimpa sesuatu yang menyedihkan,lalu ia bersabar,maka ia
bersabar, maka ia pun mendapatkan kebaikan,”(HR.Muslim)”.
Menurut hasil
tela’ah kami, pada semester II kelas XI pada bab II sudah baik, akan tetapi
terdapat kekurangan dalam penjelasan pada materi tentang pola hidup sederhana
dan perintah menyantuni para dhu’afa.
3.
Penjelasan
Materi Al-Qur’an Hadits MA Kelas XII
a.
Semester
I Kelas XII
Bab I :
MEMAHAMI AYAT-AYAT AL-QUR’AN DAN AL
HADIS TENTANG BERDAKWAH
A.
AWAL
PERINTAH DAKWAH KEPADA NABI MUHAMMAD SAW
Dakwah ialah
sarana untuk mengajak umat manusia agar dapat mematuhi perintah allah dan
rasul-nya.
Tugas pokok
Rasulullah adalah berdakwah mengajak manusia untuk mengikuti ajaran-ajaran
Allah.
1.
Mengartikan
QS.Asy-Syu’ara ayat 214-216
Ayat 214: dan
berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat,
Ayat 215: dan
rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, Yaitu orang-orang
yang beriman.
Ayat 216: jika
mereka mendurhakaimu Maka Katakanlah: "Sesungguhnya aku tidak bertanggung
jawab terhadap apa yang kamu kerjakan";
Dalam ayat
214,allah swt memerintahkan nabi muhammad saw untuk terlebuh dahulu memberi
peringatan kepada keluarga terdekatnya.hal ini agar tidak ada yang menyangka
bahwa nabi tidak bersikap tegas atau pilih kasih kepada keluarganya.
Dalam ayat
215,allah menyuruh rasulullah untuk bersikap lemah lembut kepada orang-orang
mu’min.
Dalam ayat
216,kalau mereka tidak mau menerima peringatan dan menolak ajakan nabi,maka
allah menyatakan hal itu bukan merupakan tanggung jawab nabi.
Bab II : TANGGUNG JAWAB MANUSIA
A.
KEWAJIBAN
DIRI DAN KELUARGA
1.
Mengartikan
QS At-Tahrim ayat 6
Ayat 6: Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
2.
Hadits
Tentang Tanggung Jawab Manusia
Dari abdullah
bin umar ra,ia berkata,saya mendengar rasulullah saw.bersabda,”setiap kamu
adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya.imam (kepala
negara) adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas rakyatnya.lelaki adalah
pemimpin dalam keluarganya dan bertanggung jawab atas anggota keluarganya.dan
seorang perempuan adalah pemimpin dalam rumah tangga suaminya.seorang pembantu
adalah pemimpin bagi harta majikannya,dan ia bertanggung jawab atas keselamatan
dan keutuhannya”.Abdullah berkata,”aku mengira rasulullah mengatakan pula bahwa
seseorang adalah pemimpin bagi harta ayahnya dan bertanggung jawab atas
keselamatan dan keutuhan hartanya itu.semua kamu adalah pemimpin dan
bertanggung jawab atas segala yang dipimpinnya”. (HR.Bukhari,Muslim dan
Turmudzi).
Setiap individu
manusia mempunyai tanggung jawab terhadap tugas yang diembannya, tugas itu akan
dimintai pertanggung jawaban di hadapan allah baik itu tugas besar maupun tugas
kecil.
B.
TANGGUNG JAWAB DALAM
MASYARAKAT
1.
Memahami
QS Al-An’am ayat70
Ayat 70: dan
tinggalkan lah orang-orang yang menjadikan agama[485] mereka sebagai main-main
dan senda gurau[486], dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia.
Peringatkanlah (mereka) dengan Al-Quran itu agar masing-masing diri tidak
dijerumuskan ke dalam neraka, karena perbuatannya sendiri. tidak akan ada
baginya pelindung dan tidak pula pemberi syafa'at[487] selain daripada Allah.
dan jika ia menebus dengan segala macam tebusanpun, niscaya tidak akan diterima
itu daripadanya. mereka Itulah orang-orang yang dijerumuskan ke dalam neraka.
bagi mereka (disediakan) minuman dari air yang sedang mendidih dan azab yang
pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu.
[485] Yakni
agama Islam yang disuruh mereka mematuhinya dengan sungguh-sungguh.
[486] Arti
menjadikan agama sebagai main-main dan senda gurau ialah memperolokkan agama
itu mengerjakan perintah-perintah dan menjauhi laranganNya dengan dasar
main-main dan tidak sungguh-sungguh.
[487] Syafa'at:
usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu manfaat bagi orang lain atau
mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang lain. syafa'at yang tidak diterima di
sisi Allah adalah syafa'at bagi orang-orang kafir.
Tugas seorang
dai adalah menyampaikan dakwah kepada masyarakat,sedangkan diterima atau
tidaknya dakwah itu adalah urusan allah,dan selalu dekat dengan allah swt.untuk
memohon dan mendoakan agar masyarakatnya taat dan patuh kepada-Nya.
Bab III : BERLAKU ADIL DAN JUJUR
A. BERLAKU
ADIL DAN BENAR
1.
Mengartikan
QS Al-Maidah ayat 8-10
Ayat 8: Hai
orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu menegakkan
(kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali
kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil.
Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah
kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Ayat 9: Allah
telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang beramal saleh,
(bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.
Ayat 10: Adapun
orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu adalah
penghuni neraka.
Ciri-ciri orang
yang beriman adalah bersikap adil semata-mata karena allah,adil kepada siapapun
baik kepada orang yang disenangi maupun kepada orang yang di benci,dan orang
yang bersikap adil akan mendapat ampunan dan pahala disisi allah.
2.
Hadits
Tentang Berlaku Adil dan Benar
Dari abdullah
bin ‘Amr bin ‘Ash ra.ia berkata:Rasulullah saw. bersabda, ”Sesungguhnya
orang-orang yang berlaku adil menurut pandangan allah,akan ditempatkan di atas
mimbar dari sisi cahaya kanan tuhan yang maha pengasih.mereka itulah
orang-orang yang berlaku adil dalam keputusannya dan tidak bergeser dari
keadilannya.”(HR.Muslim dan Nasa’i)
Orang-orang
yang bersikap adil dalam segala hal kelak di akhirat akan mendapat tempat yang
terhormat di sisi allah swt.
B.
JUJUR
DALAM PERKATAAN DAN PERBUATAN
1.
Mengartikan
QS An-Nahl ayat 91-92
Ayat 91: dan
tepatilah Perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu
membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah
menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya
Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.
Ayat 92: dan
janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah
dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan sumpah
(perjanjian) mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan
yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang lain[838]. Sesungguhnya Allah
hanya menguji kamu dengan hal itu. dan Sesungguhnya di hari kiamat akan
dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu.
Janji dan
sumpah adalah dibuat oleh manusia sendiri.oleh karena itu keduanya wajib
ditepati.dan menepati keduanya termasuk sifat jujur,merusak janji akan
menyusahkan diri sendiri sebab tak ubahnya seperti seorang yang merusak pintalan benang yang kokoh
menjadi cerai berai dan sangatlah sulit merapikannya kembali.
2.
Hadits
Tentang Perintah Jujur
Rasulullah
saw.bersabda,”Berpeganglah kamu dengan kejujuran karena kejujuran itu membawa
kebajikan.dan sesungguhnya kebajikan itu membawa(orang yang jujur) ke
surga.seseorang senantiasa dan berusaha untuk jujur.hindarilah perbuatan dusta
karena membawa kepada kejahatan.dan kejahatan akan membawa ke neraka.seorang
yang senantiasa dan terus berdusta.allah akan mencatatnya sebagai pendusta
besar.”(HR.Al Bukhari)
Sifat jujur
harus dibiasakan sehingga menjadi sikap yang mewarnai tingkah laku
seseorang,dan sifat dusta harus diusahakan untuk dihindari dalam segala hal
sehingga tidak menjadi sikap yang melekat dalam diri seseorang.
Menurut hasil
tela’ah kami,pada semester I kelas XII, pada bab III penjelasan materinya
kurang begitu jelas pada materi berlaku adil dan jujur.
b.
Semester
II Kelas XII
BAB IV :
TOLERANSI DAN ETIKA PERGAULAN
A.
PERGAULAN
SESAMA MUSLIM
1.
Mengartikan
QS Al-Hujurat ayat 10-13
Ayat 10:
orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah
(perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah,
supaya kamu mendapat rahmat.
Ayat 11: Hai
orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan
kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka.
dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi
yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu
sendiri[1409] dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan.
seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman[1410] dan
Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.
Ayat 12: Hai
orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena
sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang
dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang
suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik
kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima
taubat lagi Maha Penyayang.
Ayat 13: Hai
manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu
disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
Kesatuan dan
persatuan sesama mu’min agar tetap terjaga,karena sesama mu’min adalah saudara
dan tidak dibenarkan sesama mu’minsaling mengolok-ngolok,memanggil dengan
panggilan yang buruk,berburuk sangka,mencara-cari kesalahan orang
lain,bergunjing dan perbuatan lain yang merugikan sesama mu’min,agar saling
mengenal meskipun berbeda jenis kelamin,suku dan bangsa.
2.
Hadits
Tentang Tata Pergaulan Sesama Muslim
Dari Abi
Hurairah ra.ia berkata,Rasulullah saw.bersabda,”Ada 5 kewajiban seorang muslim
untuk memenuhi hak muslim yang lain,yaitu menjawab salam,memenuhi
undangan,menghadiri kematian, menengok orang sakit,dan mendo’akan orang yang
bersin ketika memuji allah.”(HR.Bukhari dan Muslim).
BAB V : ETOS KERJA
A.
MENGARTIKAN
AYAT DAN HADIS TENTANG ETOS KERJA
1.
Mengartikan
QS Al-Jumu’ah ayat 9-11
Ayat 9: Hai
orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka
bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli[1475].
yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Ayat 10:
apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan
carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
Ayat 11: dan
apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju
kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah:
"Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan
perniagaan", dan Allah Sebaik-baik pemberi rezki.
Hari jum’at
bagi umat islam bukanlah hari libur untuk tidak bekerja dan tidak
berniaga.Silahkan umat islam untuk tetap bekerja dan berniaga pada hari
jum’at,ketika pada waktu salat tiba,bersegeralah pergi kemasjid untuk
melaksanakan salat jum’at dulu.
Setelah usai
melaksanakan ibadah salat ,umat islam hendaknya segera bekerja kembali seperti
sediakala,tanpa berkurang semangatnya sedikitpun.
2.
Hadits
Tentang Usaha untuk Dunia dan Akhirat
Dari Anas
ra.berkata,Rasulullah saw.bersabda,”Tidak baik orang yang meninggalkan dunia
untuk kepentingan akhirat saja,atau meninggalkan akhirat untuk kepentingan
dunia saja,tetapi harus memperoleh kedua-keduanya.Karena kehidupan dunia
mengantarkan kamu menuju akhirat.Oleh karena itu,jangan sekali-kali menjadi
beban orang lain.”(HR.Ibnu’Asakir).
Menjelaskan
bahwa Rasulullah saw.sangat mencela orang-orang yang hanya tekun beribadah dengan
tujuan agar kelak di akhirat masuk surga,tetapi mereka mengabaikan kewajibannya
sebagai makhluk hidup yang harus bertanggung jawab kepada dirinya untuk
dipelihara dengan baik,kepada keluarganya untuk diberi nafkah,baik lahir maupun
batin
Dan Rasul pun
mencela orang-orang yang tekun bekerja untuk semata-mata kepentingan
dunianya,sehingga ia lupa salat,puasa,zakat,dan ibadah-ibadah lainnya.
BAB VI : MAKANAN YANG HALAL DAN BAIK
A.
MENGARTIKAN
AYAT DAN HADIS TENTANG MAKANAN YANG HALAL DAN BAIK
1.
Mengartikan
QS Al-Baqarah ayat 168-169
Ayat 168: Hai
sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi,
dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena Sesungguhnya
syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.
Ayat 169:
Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan
mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.
Alqur’an
mengajarkan umat manusia agar hanya memakan makanan yang halal dan baik.
Halal dan
tidaknya makanan hanya ditentukan oleh Allah swt.Manusia tidak bisa
membuat-buat hukum tentang makanan,baik hukum halal,maupun hukum haram.
2.
Hadits
Tentang Makanan yang Baik
Dari
Miqdam ra.dari Nabi saw.Beliau bersabda ,”Tidak ada makanan yang dimakan
seseorang yang lebih baik daripada hasil karya tangannya(hasil usahanya
sendiri).Dan sesungguhnya Nabi Daud as. Selalu makan dari hasil karya
tangannya.”(HR.Bukhari dari Nasa’i).
Menurut hasil
tela’ah kami, pada semester II kelas XII,penjelasan materinya pada Bab V kurang
jelas pada materi etos kerja.
BAB III
ANALISIS
Setelah kami
menela’ah dan menjelaskan materi Al-Qur’an Hadits MA,ternyata masih ada
beberapa hal yang masih perlu disesuaikan dengan materi ajar yang menurut kami
sudah baik, namun ada beberapa hal yang perlu diperjelas lagi.
Untuk itu kami mencoba menganalisis materi Al-Qur’an Hadits MA
sebagai berikut:
1.
Hasil
Tela’ah Penjelasan Materi Al-Qur’an Hadits MA
a.
Pada
Kelas X Madrasah Aliyah
1)
Semester
I Kelas X,menurut hasil tela’ah kelompok kami pada semester I kelas X terdapat
kurangnya penjelasan pada Bab I semester, dimana pada bab itu menerangkan
argumen-argumen bahwa Al-qur’an adalah wahyu Allah bukan buatan Nabi Muhammad
SAW. Menurut kami alangkah baiknya dijelaskan lebih jelas, agar dalam
penjelasan materi ini bisa memberikan penjelasan yang jelas bagi siswa.
2)
Semester
II Kelas X, menurut hasil tela’ah kelompok kami pada semester II kelas X
terdapat kurangnya penjelasan pada semester II, dimana pada semester I bab II
menjelaskan tentang memahami isi pokok al-qur’an, alangkah baiknya pada
semester II materinya dijelaskan juga memahami isi pokok hadits agar siswa
lebih jelas menerima materi.
b.
Pada
Kelas XI Madrasah Aliyah
1)
Semester
I Kelas XI, menurut hasil tela’ah kelompok kami pada semester I kelas XI
terdapat kurangnya penjelasan pada bab I pada materi nikmat allah dan cara
mensyukurinya penjelasannya kurang jelas , alangakah baiknya bila ditambah
penjelasan tentang macam-macam nikmat Allah.agar siswa mampu memahami tentang
macam-macam nikmat Allah.
2)
Semester
II Kelas XI, menurut hasil tela’ah kelompok kami pada semester II kelas XI
terdapat kekurangan dalam penjelasan pada Bab III semester II pada materi
berkompetensi dalam kebaikan ajaran Allah, hendaknya dalam penjelasannya lebih diperjelas lagi
dengan membuat point tersendiri agar penjelasannya lebih jelas lagi untuk
dipelajari,karena dalam buku ini penjelasannya terlalu singkat.
c.
Pada
Kelas XII Madrasah Aliyah
1)
Semester
I Kelas XII, menurut hasil tela’ah kelompok kami pada semester I kelas XII
terdapat kurangnya penjelasan materi pada Bab I memahami ayat-ayat al-qur’an
dan al-hadits tentang berdakwah, Bab II tanggung jawab manusia, dan Bab III
berlaku adil dan jujur terdapat kekurangan dalam penjelasan, supaya siswa lebih
jelas dalam menerima materi pembelajaran.
2)
Semester
II Kelas XII, menurut hasil tela’ah kelompok kami pada semester II kelas
terdapat kurangnya penjelasan pada Bab VI semester II pada materi makanan yang
halal dan baik,alangkah baiknya bila ditambah penjelasan contoh-contoh makanan
yang halal dan baik.Agar siswa mampu memahami tentang contoh-contoh makanan
yang halal dan baik.
2.
Aspek-aspek
yang terkandung didalamnya :
a.
Aspek
Metodologi
Menurut Dr. Ahmad
Tafsir, metode adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian
cara yang paling cepat dan tepat dalam melakukan sesuatu. Dalam penyampaian
materi Al-Qur’an Hadist ini,banyak sekali metode yang dapat digunakan, namun
tidak semua metode dapat diterapkan pada materi yang diajarkan. Seorang guru
harus pandai dalam memilih metode yang akan digunakan, sehingga siswa tidak
merasa jenuh dengan materi yang ada. Dari hasil tela’ah kami,menurur kami
metode yang sesuai yaitu metode ceramah, suri tauladan, dan tanya jawab. Dimana
pada metode ceramah seorang guru dapat menerangkan materi pembelajarannya
dengan cara berceramah, contohnya guru menerangkan tentang materi tentang
kedudukan dan fungsi al-qur’an, setelah guru menerangkan materi pembelajarannya
dengan cara ceramah guru juga langsung menggunakan metode tanya jawab pada
proses pembelajarannya dimana siswa diberi pertanyaan-pertanyaan yang
menyangkut materi tersebut, atau sebaliknya siswa juga bisa bertanya kepada
guru tentang materi yang ia belum pahami.
b.
Aspek
Pendidikan
Dalam aspek
ini, seorang siswa dapat mengambil suatu pelajaran, dimana sebagai seorang
siswa harus berilmu untuk mencapai pendidikan yang diharapkan serta perlunya
kerja keras untuk mencapai cita-cita yang diharapkan. Dan dengan adanya
kreatifitas, produktifitas serta inovatif seorang siswa dapat mencapai
pendidikan.
BAB IV
BAGIAN AKHIR
A.
Kesimpulan
1.
Tela’ah
Penjelasan materi Al-Qur’an Hadits adalah penyelidikan mengenai beberapa materi
tentang kesulitan-kesulitan yang mungkin ada pada materi yang dikaji, dengan
menjelaskan tentang bahan yang disampaikan yaitu tingkah laku manusia dalam
mensyukuri nikmat allah pada lembaga pendidikan yang memberikan pendidikan dan
pengajaran tingkat menengah atas dan menjadikan mata pelajaran agama islam sebagai
mata pelajaran.
2.
Pada
penjelasan materi Al-Qur’an Hadits MA sudah baik, namun ada beberapa sub bab
yang penjelasannya perlu ditambah lagi supaya siswa lebih jelas memahami materi
ajar.
3.
Materi
Al-Qur'an Hadits perlu diajarkan pada tingkat MI,MTS maupun MA,karena demikian
siswa akan mengerti tentang pentingnya Al-Qur’an Hadits bagi kehidupannya.
4.
Esensi
pelajaran Al-Qur’an Hadits berpengaruh di berbagai aspek penting bagi siswa.
B.
Hasil Telaah Penjelasan
1.
Guru
juga sangat berperan aktif dalam mewujudkan pendidikan yang berkuwalitas. Oleh
karena itu, guru juga harus menguasai bahan ajar yang akan disampaikan dan penggunaan
metode yang tepat dalam proses pembelajaran.
2.
Diharapkan
bagi peserta didik dapat menjadi pribadi yang beriman dan bertakwa,berilmu,
kreatif serta berakhlakul karimah yang baik sesuai tuntunan agama islam.
C.
Kata
Penutup
Alhamdulillah
dengan segala puji syukur penulis panjatkan kehadiran Illahi Rabbi karena
berkat rahmat,taufiq dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Tela’ah Penjelasan Materi Al-Qur’an Hadist MA.
Penulis
telah berupaya semaksimal mungkin dengan segala kemampuan, namun penulis yakin
hasilnya masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran selalu
penulis harapkan khususnya kepada para pembaca.
Akhirnya
penulis ber’doa semoga tela’ah penjelasan materi Al-Qur’an Hadits MA ini dapat
membawa manfaat dan semoga Allah SWT selalu menunjukkan kepada kita jalan yang
lurus yaitu jalan orang-orang yang diberi nikmat, bukan jalan orang-orang yang
tersesat.Amin Ya Rabbal Alamin.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Dirjen
Kelembagaan Agama Islam DEPAG RI, Qur’an Hadits, Madrasah Aliyah Kelas I, 2008.
2.
Irham
Khumaidi,Ilmu Hadits untuk pemula, CV.Artha Rivera, 2008.
3.
Muh
Asnawi, M.Ag, dkk. Buku Pelajaran Al-Qur’an Hadits Untuk Madrasah Aliyah
Kelas X.Kanwil Depag Propinsi Jateng: CV Gani dan Son.
4.
Quthub
Sayyid. Tafsir Fi Zhilalil Qur’an. Terjemah. Jakarta. Gema Insani Press.
5.
Nur
Khoiri, M.Ag,Metodologi Pembelajaran PAI. Jepara. Innisnu. 2011.
Posted by 13.32 and have
1 komentar
, Published at
mantap artikelnya.
BalasHapusbisnis tiket pesawat menguntungkan. cek www.kiostiket.com