KEMENTRIAN
AGAMA RI
TAHUN
PELAJARAN 2014/2015
MAKALAH
“MATEMATIKA”
(DERET GEOMETRI)
O
L
E
H
KELOMPOK V
ANGGOTA
:
1. Asroroy Maulana Ersalengga
2. Emi Marsoeni Hizbi
3. Huspina
Kurratul Aini
4. M. Akhirudin Nurul Huda
5. Novia Maisya Lestari
KATA PENGANTAR
Puji syukur
penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik serta hidayahNya, sehingga Makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada guru bidang study “Matematika”
yang telah membantu dalam proses penulisan Makalah ini.
Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa terdapat banyak kekurangan dalam Makalah ini. Oleh
karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca sangat
diharapkan.
Akhirnya
penulis berharap semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, siswa/i,
peneliti untuk masa yang akan datang.
Penulis
Selong,
14-01-2015
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................................ i
Kata pengantar................................................................................................................ ii
Daftar Isi......................................................................................................................... iii
Pembahasa...................................................................................................................... 1
A. Pengertian Deret Geometri................................................................................. 1
B. Pembuktian Rumus............................................................................................. 2
C. Rumus-rumus Deret Geometri............................................................................ 2
D. Deret Geometri Tak Hingga............................................................................... 4
Contoh Soal.................................................................................................................... 6
Daftar Pustaka................................................................................................................ iv
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Deret Geometri
Jika setiap suku barisan geometri tersebut dijumlahkan,
maka diperoleh deret geometri.
Jadi, bentuk penjumlahan dari barisan geometri U1, U2, U3, …, yaitu U1+ U2
+ U3 + … disebut deret geometri.
Bentuk umum deret geometri :
() atau (a + ar² + … + arn-1).
dimana:
a = suku awal
r = rasio
n = banyak suku
a = suku awal
r = rasio
n = banyak suku
o
Jumlah n suku
, jika
, jika Fungsi eksponen (dalam n)
Keterangan:
- Rasio antara dua suku yang berurutan adalah tetap
- Barisan geometri akan naik, jika untuk setiap n berlaku
Un > Un-1 - Barisan geometri akan turun, jika untuk setiap n berlaku
Un< Un-1
Bergantian naik turun, jikar < 0 - Berlaku hubungan Un = Sn - Sn-1
- Jika banyaknya suku ganjil, maka suku tengah
- Jika tiga bilangan membentuk suatu barisan geometri, maka untuk memudahkan perhitungan, misalkan bilangan-bilangan itu adalah
B.
Pembuktian
Suku ke-n
jadi jumlah suku ke-n adalah
Jumlah suku ke-n
.... (1)
... (2)
dikalikan dengan r
persamaan (1) dikurangi (2) menjadi:
C.
Rumus-rumus Deret Geometri :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9. untuk -1 < r
< 1
10.
11.
12.
13.
Catatan :
Jumlah n suku pertama deret geometri dapat di tuliskan dengan memakai
notasi sigma sebagai berikut :
Sn= a + ar + ar2 + . . . + arn-1
=
Rumus poin ketiga biasanya
di gunakan untuk r < 1, sedangkan
rumus poin keempat digunakan untuk r>1.
Sifat-sifat Sn
pada deret geometri :
Jumlah n suku pertama deret
geometri mempunyai sifat sebagai berikut :
1. Sn atau merupakan fungsi eksponen dari n yang
mengandung suku tetapan .
2. Untuk setiap n € bilangan
asli, berlaku hubungan Sn – Sn-1
= Un. Sifat ini sangat mudah untuk dibuktikan.
D.
Deret Geometri Tak Berhingga
Deret geometri tak hingga adalah deret geometri dengan | r |< 1. Jumlah S deret geometri tak hingga adalah
Rumus pada deret geometri berlaku juga untuk n tak terhingga. Adapun untuk n tak terhingga,
terdapat dua kasus yang harus kita perhatikan, yaitu:
Kasus 1
Deret geometri dengan -1 <r
<1 ini disebut deret geometri konvergen (memusat). Kasus
2
Deret geometri dengan r
<-1
atau r >
1 ini disebut deret geometri divergen (memencar).
Jadi,
deret geometri tak berhingga adalah penjumlahan dari U1 + U2
+ U3 + …
= a + ar + ar² + …
= a + ar + ar² + …
dimana dan -1 < r < 1 sehingga rn0
Dengan menggunakan rumus jumlah deret geometri didapat:
Jumlah tak berhingga
Deret geometri tak berhingga akan konvergen (mempunyai jumlah) untuk -1 < r < 1
Catatan:
a +
ar + ar2 + ar3 + ar4 + …
·
Jumlah suku-suku pada kedudukan ganjil
a +ar2+ar4+ …
·
Jumlah suku-suku pada kedudukan genap
a + ar3 + ar5 + …
Maka didapatkan hubungan:
CONTOH SOAL
1.
Suku pertama deret geometri = 192 dan rasionya =1/2.
Jumlah 7 suku pertama deret itu adalah . . . . .
Pembahasan :
Sn
=
S7
=
=
= 384 () = 381
2.
Suku pertama suatu deret
geometri = 16 dan rasio = . jumlah enam suku pertama deret geometri
adalah . . . . .
Pembahasan :
Sn =
=
=
= 32 = 31,5
3.
Hitunglah jumlah 9 suku pertama dari barisan an
= 3n.
Pembahasan:
Jumlah 9 suku pertama dapat juga
dinotasikan ke dalam notasi sigma sebagai berik
Dari deret tersebut kita dapat
memperoleh suku pertama a1 = 3, rasio r = 3, dan banyaknya suku n =
9. Dengan menggunakan rumus jumlah n suku pertama, kita mendapatkan
Jadi, jumlah sembilan suku
pertama dari barisan an = 3n adalah 29.523.
4.
Pada sebuah deret geometri,
rumus jumlah suku ke-n nya adalah Sn = 2n² + 4n. Tentukan
nilai suku ke-9 dari deret tersebut?
Penyelesaian:
Untuk mencari suku ke-n, jika
diketahui jumlah nilai suku-sukunya, maka rumus yang berlaku adalah:
Un = Sn - S(n - 1)
Jumlah nilai 9 suku pertama
Sn = 2n² + 4n
S9 = 2(9)² + 4(9)
S9 = 2.81 + 36
S9 = 198.
Jumlah nilai 8 suku pertama
Sn = 2n² + 4n
S8 = 2(8)² + 4(8)
S8 = 2.64 + 32
S8 = 160.
Maka nilai dari suku ke-9 adalah
Un = Sn - S(n - 1)
U9 = S9 - S8
U9 = 198 - 160 = 38.
5. Diketahui deret
geometri dengan suku pertama 6 dan suku keempat adalah 48. Jumlah enam suku
pertama deret tersebut adalah ….
A. 368 D. 379
B. 369 E. 384
C. 378
(UN 2008 P45)
Jawaban : C
Diketahui :
suku pertama = a = 6
suku keempat = U4 = ar3 = 48
6.r3 = 48
r3 = 8 maka r = 2
Jumlah 6 suku pertama = S6
6. Sebuah bola jatuh dari ketinggian
10 m dan memantul kembali dengan ketinggian 3/4 kali tinggi sebelumnya, begitu
seterusnya hingga bola berhenti. Jumlah seluruh lintasan bola adalah …
A. 65 m D.
77 m
B. 70 m E.
80 m
C. 75 m
(UN 2006)
Jawaban : B
Soal diatas merupakan permasalahan deret geometri tak hingga, dari soal
diatas diperoleh :
a = 10 m dan r = ¾
Jumlah seluruh lintasan :
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Deret Geometri
Jika setiap suku barisan geometri tersebut dijumlahkan,
maka diperoleh deret geometri.
Jadi, bentuk penjumlahan dari barisan geometri U1, U2, U3, …, yaitu U1+ U2
+ U3 + … disebut deret geometri.
Bentuk umum deret geometri :
() atau (a + ar² + … + arn-1).
dimana:
a = suku awal
r = rasio
n = banyak suku
a = suku awal
r = rasio
n = banyak suku
o
Jumlah n suku
, jika
, jika Fungsi eksponen (dalam n)
Keterangan:
- Rasio antara dua suku yang berurutan adalah tetap
- Barisan geometri akan naik, jika untuk setiap n berlaku
Un > Un-1 - Barisan geometri akan turun, jika untuk setiap n berlaku
Un< Un-1
Bergantian naik turun, jikar < 0 - Berlaku hubungan Un = Sn - Sn-1
- Jika banyaknya suku ganjil, maka suku tengah
- Jika tiga bilangan membentuk suatu barisan geometri, maka untuk memudahkan perhitungan, misalkan bilangan-bilangan itu adalah
B.
Pembuktian
Suku ke-n
jadi jumlah suku ke-n adalah
Jumlah suku ke-n
.... (1)
... (2)
dikalikan dengan r
persamaan (1) dikurangi (2) menjadi:
C.
Rumus-rumus Deret Geometri :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9. untuk -1 < r
< 1
10.
11.
12.
13.
Catatan :
Jumlah n suku pertama deret geometri dapat di tuliskan dengan memakai
notasi sigma sebagai berikut :
Sn= a + ar + ar2 + . . . + arn-1
=
Rumus poin ketiga biasanya
di gunakan untuk r < 1, sedangkan
rumus poin keempat digunakan untuk r>1.
Sifat-sifat Sn
pada deret geometri :
Jumlah n suku pertama deret
geometri mempunyai sifat sebagai berikut :
1. Sn atau merupakan fungsi eksponen dari n yang
mengandung suku tetapan .
2. Untuk setiap n € bilangan
asli, berlaku hubungan Sn – Sn-1
= Un. Sifat ini sangat mudah untuk dibuktikan.
D.
Deret Geometri Tak Berhingga
Deret geometri tak hingga adalah deret geometri dengan | r |< 1. Jumlah S deret geometri tak hingga adalah
Rumus pada deret geometri berlaku juga untuk n tak terhingga. Adapun untuk n tak terhingga,
terdapat dua kasus yang harus kita perhatikan, yaitu:
Kasus 1
Deret geometri dengan -1 <r
<1 ini disebut deret geometri konvergen (memusat). Kasus
2
Deret geometri dengan r
<-1
atau r >
1 ini disebut deret geometri divergen (memencar).
Jadi,
deret geometri tak berhingga adalah penjumlahan dari U1 + U2
+ U3 + …
= a + ar + ar² + …
= a + ar + ar² + …
dimana dan -1 < r < 1 sehingga rn0
Dengan menggunakan rumus jumlah deret geometri didapat:
Jumlah tak berhingga
Deret geometri tak berhingga akan konvergen (mempunyai jumlah) untuk -1 < r < 1
Catatan:
a +
ar + ar2 + ar3 + ar4 + …
·
Jumlah suku-suku pada kedudukan ganjil
a +ar2+ar4+ …
·
Jumlah suku-suku pada kedudukan genap
a + ar3 + ar5 + …
Maka didapatkan hubungan:
CONTOH SOAL
1.
Suku pertama deret geometri = 192 dan rasionya =1/2.
Jumlah 7 suku pertama deret itu adalah . . . . .
Pembahasan :
Sn
=
S7
=
=
= 384 () = 381
2.
Suku pertama suatu deret
geometri = 16 dan rasio = . jumlah enam suku pertama deret geometri
adalah . . . . .
Pembahasan :
Sn =
=
=
= 32 = 31,5
3.
Hitunglah jumlah 9 suku pertama dari barisan an
= 3n.
Pembahasan:
Jumlah 9 suku pertama dapat juga
dinotasikan ke dalam notasi sigma sebagai berik
Dari deret tersebut kita dapat
memperoleh suku pertama a1 = 3, rasio r = 3, dan banyaknya suku n =
9. Dengan menggunakan rumus jumlah n suku pertama, kita mendapatkan
Jadi, jumlah sembilan suku
pertama dari barisan an = 3n adalah 29.523.
4.
Pada sebuah deret geometri,
rumus jumlah suku ke-n nya adalah Sn = 2n² + 4n. Tentukan
nilai suku ke-9 dari deret tersebut?
Penyelesaian:
Untuk mencari suku ke-n, jika
diketahui jumlah nilai suku-sukunya, maka rumus yang berlaku adalah:
Un = Sn - S(n - 1)
Jumlah nilai 9 suku pertama
Sn = 2n² + 4n
S9 = 2(9)² + 4(9)
S9 = 2.81 + 36
S9 = 198.
Jumlah nilai 8 suku pertama
Sn = 2n² + 4n
S8 = 2(8)² + 4(8)
S8 = 2.64 + 32
S8 = 160.
Maka nilai dari suku ke-9 adalah
Un = Sn - S(n - 1)
U9 = S9 - S8
U9 = 198 - 160 = 38.
5. Diketahui deret
geometri dengan suku pertama 6 dan suku keempat adalah 48. Jumlah enam suku
pertama deret tersebut adalah ….
A. 368 D. 379
B. 369 E. 384
C. 378
(UN 2008 P45)
Jawaban : C
Diketahui :
suku pertama = a = 6
suku keempat = U4 = ar3 = 48
6.r3 = 48
r3 = 8 maka r = 2
Jumlah 6 suku pertama = S6
6. Sebuah bola jatuh dari ketinggian
10 m dan memantul kembali dengan ketinggian 3/4 kali tinggi sebelumnya, begitu
seterusnya hingga bola berhenti. Jumlah seluruh lintasan bola adalah …
A. 65 m D.
77 m
B. 70 m E.
80 m
C. 75 m
(UN 2006)
Jawaban : B
Soal diatas merupakan permasalahan deret geometri tak hingga, dari soal
diatas diperoleh :
a = 10 m dan r = ¾
Jumlah seluruh lintasan :
Posted by 18.42 and have
1 komentar
, Published at
makalahnya bagus sekali kak
BalasHapuspaket data axis