BAB I
KETELADANAN DAKWAH RASULULLOH
DALAM MEMBINA UMAT
·
Dakwah
Rosululloh pada puncak Mekkah
Ø Situasi
& kondisi masyarakat Mekkah sebelum islam datang
Mekkah merupakan kota yang terpenting bagi umat islam di
seluruh dunia. Secara tutorial pada abad ke V M telah mengalami perubahan &
kemajuan. Dalam kehidupan keagamaan, masyarakat Mekkah banyak memiliki
kepercayaan, diantaranya ada yg menyembah pohon, kayu, binatang, dll. Mekkah
juga memiliki budaya yg sangat tinggi terutama dlm bidang syair. Sebagian besar
penduduknya berprofesi sebagai pedagang.
Ø Nabi
Muhammad sebelum diangkat menjadi Rosul
Nabi lahir tepat pada hari Senin tanggal 12 Robi’ul
Awal bertepatan 20 April 571 M. Awalnya, Nabi Muhammad disusui oleh
budak Abu Lahab yaitu Suaibah Asma’iyah, kemudian Abdul Mutholib memberikan
cucunya yg paling disayang kepada Halimah Sa’diyah lalu disusui olehnya.
Pada usia 6 th beliau dibawa ibunya untuk berkunjung ke
keluarganya ayahnya di Madinah & untuk berziaroh di makam ayahnya. Ketika
dalam perjalanan ke Mekkah ibunya meninggal dunia di sebuah desa bernama Abwa’,
Muhammad diasuh oleh Abdul Mutholib hanya 2 th karena meninggal dunia saat
Muhammad berumur 8 th. Kemudian diasuh oleh pamannya Abu Tholib.
Ø Nabi
Muhammad diangkat menjadi Nabi & Rasul
Di saat kota Mekkah & penduduknya tenggelam dlm
kerusakan & kemusyrikan, beliau sering merenung nasib kaumnya yg tersesat
itu, karena itulah beliau sering memncilkan diri di Gua Hiro’ untuk mendekatkan
diri kpd Allah agar dpt memberikan ketenangan pada hati beliau.
Dalam suatu riwayat hadits Imam Bukhori dikatakan bahwa
menjelang datangnya wahyu Allah pertama turun, Muhammad sering mimpi melihat yg
terang bagaikan fajar dipagi hari. Tepat ketika beliau tenggelam dlm munajatnya
kepada Allah beliau di datangi oleh malaikat Jibril yg membawa perintah Allah.
Tepat tanggal 17 Ramadhan / Agustus 610 M wahyu pertama turun, yaitu surat
Al-Alaq ayat 1-5, dalam usia 40 th.
Selama kurang lebih 211/2 th
setelah menerima wahyu pertama, barulah beliau menerima wahyu yg ke-2 di Gua
Hiro’ juga. Malaikat Jibril menyampaikan wahyu yg kedua berupa surat Al-Maidah
ayat 1-7.
Ø Strategi
Dakwah Rasululloh SAW di Madinah
§ Dawah secara sembunyi-sembunyi
Sasaran dakwah ini yg pertama
adalah keluarga serumah, yg pertama dlm hal ini adalah Khodijah &
anak-anaknya. Yg kedua adalah sahabat2 terdekat, Abu Bakar adalah
org yg pertama masuk islam. Setelah itu disusul oleh Utsman bin Affan, Abdurrohman
bin Auf & para sahabat2 yg lain serta beberapa penduduk quraisy
lainnya. Mereka itu disebut Assabiqunal Awwalun. Susunan yg ketiga adalah
saudara susuan, yaitu Hamzah bin Abdul Mutholib juga masuk islam dg semangat,
sehingga oleh Rasululloh beliau2 dianugerahi gelar Assadulloh yg
artinya singa Allah.
§ Dakwah secara terbuka
3 th lamanya Nabi berdakwah secara
sembunyi2.Setelah itu turun perintah dari Allah untuk berdakwah
secara terbuka dalam surat Al-Hijr ayat 94, yaitu :
فَاصْدَعْ بِمَاتُؤْمَرُوَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِيْن
Ayat itu memerintahkan agar
Rasululloh menyiarkan islam secara terang-terangan. Dengan seruan dakwah secara
terang2an ini, maka Rasululloh & ajaran agamanya yg dibawa
menjadi perhatian & pembicaraan masyarakat Mekkah.
Ø Penderitaan
& Tekanan Kepada Rasululloh & Para Pengikutnya
§ Hambatan & Rintangan
Melihat realita di masyarakat
bahwa perkembangan islam semakin cepat, maka terkejutlah para kaum quraisy.
Karena mereka mengira kalau dakwah Rasulullhoh hanyalah gerakan kecil yg tdk
akan bertahan lama. Berbagai macam siksaan ditiupkan pada para pengikutnya
terutama dari golongan hamba sahaya. Rasululloh sebagai pemecah belah bangsa
Arab & sebagai org yg dianggap menghinakan nenek moyang & dewa2 sesembahannya.
Sikap Nabi Muhammad yg kuat &
konsisten, membuat kaum quraisy semakin biadab dlm menyiksa Rasululloh &
pengikutnya. Begitulah sikap Rasululloh, beliau tetap tegar dlm setiap
menghadapi hambatan & rintangan yg menimpa dirinya.
§ Boikot terhadap Bani Hasyim dan Bani Mutholib
Seluruh keluarga Bani Hasyim telah
memutuskan untuk menjaga Rasululloh & perang habis2an demi
kepentingan & keselamatan Rasululloh serta para pengikutnya. Kaum quraisy
mengetahui bahwa keselamatan Rasululloh terletak pada Bani Hasyim. Kaum quraisy
membentuk persekutuan besar untuk mengurung Bani Hasyim dlm kontek sosial.
Mereka di matikan arah langkahnya agar keduanya terisolasi dari masyarakat.
Pemboikotan berlangsung selama 3 th mulai pada bulam Muharrom tahun 7 kenabian
atau 616M. Isi pemboikotannya antara lain :
1.
Mereka
tdk akan menikahi umat islam
2.
Mereka
tdk menerima permintaan nikah dg umat islam
3.
Mereka
tdk akan berjual beli dg umat islam
4.
Mereka
tdk akan menengok org islam yg sakit
5.
Mereka
tdk akan mengantar mayat org islam ke kubur
6.
Mereka
tdk akan menerima permintaan damai org islam, sebelum menyerahkan Rasululloh
kepada kafir quraisy.
§ Dakwah keluar kota Mekkah
Kehadiran kaum muslimin di negeri
Habsyi (Ethiopia) pada tahun ke-5 sesudah masa kerosulan Muhammad adalah untuk
menghindari siksaan & gangguan dari kaum kafir quraisy di Mekkah, sekaligus
membuka misi dakwah Rasul. Rasululloh mengetahui bahwa raja Habsyi berhati
mulia, adil & bijaksana.
Hijrah ke Habsyi dibsgi menjadi 2
tahap, tahap pertama dipimpin oleh Ja’far bin Abi Tholib dg jumlah 16 org
muslim, tahap ke-2 diikuti oleh 96 kaum muslimin. Sampai di Habsyi kedua
rombongan muslimin diterima baik oleh penguasa Habsyi Raja Negus &
dipersilahkan untuk hidup ditanah airnya bahkan ada yg menetap selamanya serta
Raja Negus ikut memluk ajaran islam.
·
Dakwah
Rasululloh Pada Periode Madinah
Ø Kondisi
Kota Madinah Sebelum Islam Datang
Madinah terletak didaerah Hidzjaz, bagian dari
semenanjung Arab yg terletak diantara dataran tinggi Nejd & daerah pantai
Tihamah. Di daerah ini terdapat 3 kota utama, yaitu Thaif, Mekkah, &
Madinah yg terletak 275 KM dari Laut Merah. Madinah berada disebuah lembah yg
subur disebelah selatan berbatasan dg Bukit Air, sebelah utara dg Bukit Uhud
dan Sur serta disebelah timur dg gurun pasir (Harah).
Penduduku Yastrib sebelum kedatangan islam terdiri dari 2
suku bangsa, yaitu Bangsa Arab & Bangsa Yahudi. Secara bertahap daerah itu
berkembang menjadi kota penting ke-2 setelah Mekkah setelah kehadiran org
yahudi. Org yahudi membangun pemukiman besar & benteng2
pertahanan agar mereka terhindar dari org2 Badui. Suku2
yahudi yg terkemuka adalah Bani Quraizah, Bani Nadir & Bani Qoinuqo.
Ø Kehadiran
Rasululloh Di Kota Mekkah
Rasululloh melakukan pendekatan pada rombongan haji dari
Yastrib yg tiba di kota Mekkah dan mengajak mereka menyembah kepada Allah.
Karena mereka telah mendengar ajaran Taurat dari kaum yahudi diantaranya
tentang Nabi terakhir yg akan lahir sebagai pendukung agama Monotheisme, maka
mereka tidak lagi merasa asing mendengar ajaran Rasululloh. Mereka mengatakan
masuk islam & berjanji akan mengajak penduduk Yastrib untuk memeluk islam.
Setibanya di Yastrib mereka bercerita kepada penduduk
tentang Rasululloh dan agama yg dibawanya serta mengajak mereka masuk islam.
Tahun 621 M sebanyak 10 org suku Khazraj & 2 org dari
suku Aus menemui Rasululloh & menyatakan diri masuk islam & melakukan
Bai’at kepada Nabi di Bukit Aqobah (Bai’at Aqobah ke-1). Pada musi haji tahun
berikutnya 622 M sebanyak 73 org rombongan haji dari Yastrib, baik yg sudah
masuk islam maupun yg belum masuk islam, mendatangi Rasululloh untuk mengajak
beliau hijrah ke yastrib. Pertemuan itu diadakan itu diadakan di bukit Aqobah,
pada waktu itulah terjadi Bai’at Aqobah ke-2. Beberapa bulan kemudian
Rasululloh bersama beberapa org islam lainnya dari Mekkah hijrah ke Yastrib,
sejak itu Yastrib diganti dg nama Al Madinah Al Munawwaroh atau Madinah
An Nabi.
·
Langkah-langkah
Dakwah Rasululloh di Kota Mekkah
Ø Manyatukan
Masyarakat Madinah
Penduduk Madinah setelah peristiwa hijrah terdiri atas 3
golongan, yaitu kaum Muslimin, Bangsa Yahudi & Bangsa Arab yg belum masuk
islam. Rasululloh menciptakn susana kekluargaan, mengembangkan sifat toleransi
beragama diantara golongan2 tsb. Untuk mencapai maksud tsb, maka
dibuatlah perjanjian antara kaum muslimin dg non muslim. Dalam sejarah
perjanjian itu dikemas dg istilah Piagam Madinah.
Piagam Madinah mengandung prinsip2 persamaan,
persaudaraan, persatuan, kebebasan, toleransi beragama, pedamaian, tolong-menolong
& membela yg teraniaya serta mempertahankan Madinah dari serangan musuh. Dengan
adanya perjanjian tsb, maka kota Madinah & sekitarnya menjadi kota yg
terhormat yg seluruh penduduknya mempunyai rasa tanggung jawab & sanggup
memikul kewajiban bersama untuk menyelenggarakan keamanan, menjamin keselamatan
& mempertahankan setiap serangan musuh yg datangnya dari luar.
Ø Kebebasan
Menjalankan Syariat Agama
Masyarakat Madinah adalah masyarakat yg pluralistik
beragam dari suku bangsa & agama. Masyarakat Madinah diberi ruang untuk
memilih agama yg diyakini kebenarannya, tdk ada paksaan dlm agama tertnetu.
Rasululloh memberi kemerdekaan beragama
kepada penduduk Madinah, dan mengajarkan kepada pengikutnya untuk menghormati
kepercayaan agama lainnya serta saling membantu.
Ø Meletakkan
dasar Kepemimpinan Yang Demokratis
Di kota Madinah Rasululloh membawa dasar perdamaian &
kemakmuran seluruh golongan & lapisan yg berada dikalangan masyarakat
Madinah.karena itulah sikap arif dan bijaksana sangat ditonjolkan dlm setiap
mengambil keputusan, seluruh lapisan masyarakat dilibatkan dlm mengambil
kebijakan melalui unsur perwakilan serta segala aspirasi masyarakat diteriuma
sebagai masukan dlm mengambil kebijakan. Disinilah unsur demokratis dlm
memimpin benar2 diterapkan, begitu juga keadilan.
Ø Membentuk
Pertahanan dan Keamanan
Rasululloh menyadari bahaya yg mengancam dari segenap
penjuru, terutama dari pihak quraisy & beliau jg menyadari sepenuhnya akan
perlunya pertahanan & keamanan dlm setiap keadaan. Oleh karena itu beliau
melakukan segala tindakan yg diperlukan yg dapat memberikan keamanan pada kota
Madinah & terhadap pasukannya di medan tempur dari srangan mendadak yg
dilakukan oleh nusuh. Rasululloh membuat sistem patroli yg selalu dpt
memberinya informasi tentang gerakan, rencana dan kekuatan musuh. Setiap kali
ada kebutuhan untuk melakukan tindakan pertahanan & keamanan, berdasarkan
informasi itu beliau segera melakukannya. Setiap kali ada gerakan musuh di
sekitar kota Madinah, beliau segera menyusun pasukan di bawah sendiri atau di
bawah pimpinan sahabatnya.
Ø Perang dan
Kedaulatan
Setelah membangun masyarakat Madinah, Rasululloh
mengadakan hubungan dg dunia / kekuasan lain. Hubungan dlm bentuk perang
terjadi antara umat islam di Madinah dg kafir quraisy di Mekkah pada tahun ke-2
setelah hijrah, perang pertama tsb adalah perang Badar. Dalam peperangan ini
umat islam memperoleh kemenangan, sedangkan internal persatuan Madinah
terganggu oleh suku yahudi Madinah, yaitu suku Qoinuqo yg meninggalkan Madinah
& pindah ke perbatasan Syiria.
Posted by 11.12 and have
1 komentar
, Published at
menambah pengetahuan sekali kak
BalasHapusrabu rawit