Kromosom disebut juga sebagai “autoduplikasi” karena
selalu mengganda dengan sendirinya (reduplikasi) selama sel membelah, sesuai
dengan besar dan bentuknya yang spesifik. Dengan penggunaan pewarnaan khusus
maka wujud dari kromosom akan terlihat. Sehingga nama kromosom diartikan
sebagai Kromo = warna, dan Som = bentuk. Kromosom adalah pembawa sifat
atau disebut sebagai materi kebakaan (gen) tempat dari gena dalam kromosom
disebut locus gen. materi genetic ini berada dalam inti sel dari suatu
individu, yang tampak hanya pada saat sel membelah (mitosis atau meiosis) dan
akan diturunkan atau diwariskan kepada sel anak secara teratur.
Dalam bebagai phase dari pembelahan sel, kromosom
mempunyai bentuk dan karakter yang berbeda, sehingga teridentifikasi ada kromosom
mitosis dan kromosom meiosis. Struktur dari kromosom akan menjadi sangat
sederhana dan visible ketika sel dalam phase pembelahan inti, ketika itu
kromosom akan membentuk spiral yang sangat kuat. Kromosom dari masing-masing
genom dapat dikenali dari beberapa kriteria, termasuk panjang relative dari
kromosom, posisu centromer yang membagi kromosom menjadi dua bagian tangan dan
kaki, keberadaan bagian kromosom yang membesar membentuk benjolan yang disebut chromomere
dan keberadaan material kromatin diujung kromosom disebut sebagai satelit.
Menurut pekerjaannya mengatur jenis kelamin, kromosom
dapat pula dibagi atas 2 macam yaitu : autosom dan gonosom.
Autosom ialah kromosom biasa, yang tak berperan menentukan
dalam mengatur jenis kelamin.
gonosom ialah kromosom kelamin, berperan menentukan jenis
kelamin. Jumlah gonosom itu hanya 1 sampai 2 buah dalam tipe sel suatu
individu. Kromosom kelamin disebut juga allosom.
Kromosom baru diduplikasikan pertama kali pada tahun
1842 oleh K.W Nageli dan fungsi dari kromosom selama pembelahan mitosis,
diduplikasikan pada tahun 1875 oleh E. Stassburger dan pada tahun 1888
diduplikasikan pemberian nama “chromosome” oleh H.W.G.V.Waldeyer.
Walaupun kromosom hanya terlihat selama sel sedang
membelah, sedangkan dalam keadaan istirahat (interphase) akan menghilang, namun
kromosom dapat dijadikan sebagai ciri yang spesifik bagi indvidu dalam spesies
tertentu. Oleh karena itu kromosom pada tanaman berbeda dengan kromosom pada
hewan, baik bentuk maupun jumlahnya. Bentuk kromosom biasanya dipelajari pada
tingkat metaphase. Saat itu kromosom dalam pemadatan maksimum dan paling mudah
diwarnai. Saat itu pula kromosom dalam keadaan ganda, masing-masing terdiri
dari 2 kromatid. Yang sentromernya masih satu. Karena itu dalam gambar-gambar
kromosom, biasa diperlihatkan setiap kromosom itu memiliki lengan yang selalu
ganda atau sepasang.
Mamalia memilki kromosom sekitar 60 dan ternyata
erbanyak dikalangan vetebrat. Tapi manusia yang memiliki kedudukan sistematik
tertinggi diantara mamalia mempunyai 46 kromosom.
Pada tingkat metaphase dalam proses pembelahan sel
dapat dipotretkromosom suatu jenis mahluk. Pada fase ini kroosom berada pada
bidang ekuator semua, dan jika sayatan jaringan yang mengandung proses
pembelahan itu persis lewat pada bidang ekuator dapatlah dibuat sedian yang
mengandung semua kromosom yang terdapat dalam sel. Sedian itu dipotret,
dibesarkan, llalu digunting-gunting. Kemudian disusun dan dikelompokan menurut
urutan panjang dan bentuknya. Inilah yang disebut Karyotype (dari karyon
= inti, dan typos = bentuk). Karena setiap spesies mahluk hidup memiliki
bentuk dan jumlah kromosom sendiri-sendiri, maka karyotypenya pun tentu
sendiri-sendiri pula.
Peranan kariotipe dalam pengamatan sifat keturunan
besar sekali, terlebih pada manusia. Dengan menemukan kelainan pada kariotipe
itu dapatlah dicari hubungannya dengan kelainan yang terdapat pada anatomi,
morfologi atau fisiologi seseorang.
Sebagaimana yang dijadikan materi praktikum dalam
pengamatan kromosom yang tersedia adalah photo kromosom sapi (2n = 60, xx/xy)
dan manusia (2n = 46, xx/xy) yang merupakan hasil dari pemotretan dengan
mikroskop lampu yang dilengkapi kamera, dari preparat kromosom sapi dan
manusia, yang dipreparasi pada “obyek glass” diwarnai dengan metoda pewarnaan
normal, menggunakan pewarna “giemsa”.
Tujuan pengamatan ini adalah untuk membuat karyotipe
kromosom sapi dan manusia, dengan cara menyusun guntingan potret kromosom dari
ukuran yang terbesar ke yang terkecil, dalam bentuk yang sesuai dan dalam
keadaan berpasangan (diploid), ke dalam “karyotipe” untuk mengetahui bentuk,
ukuran dan jumlah yang normal. Selain dari itu mendeteksi bentuk dan besar
kromosom kelamin (XX atau XY).
hasil pengamatan
karyotipe
Kromosom adalah pembawa sifat atau disebut sebagai
materi kebakaan (gen), tempat dari gena dalam gen disebut locus gen. Melihat
panjang lengannya kromosom dapat dibagi atas 4 macam :
- Metasentris
- Submetasentris
- Akrosentris
- Telosentris
Metasentris,
jika lengan ada dua dan sama panjang.
Submetasentris, jika
lengan ada dua dan yang satu agak lebih pendek.
Akrosentris, jika
lengan ada dua da yang satu pendek.
Telosentris,
jika lengan satu atau dua, sedang yang satu pendek sekali.
Pada tingkat metaphase dalam proses pembelahan sel
dapat dipotret kromosom suatu jenis mahluk. Pada fase ini kromosom berada pada
bidang ekuator semua, dan jika sayatan jaringan yang mengandung proses
pembelahan itu persis lewat pada bidang ekuator dapatlah dibuat sedian yang
mengandung semua kromosom yang terdapat dalam sel.
Peranan karyotipe dalam pengamatan sifat keturunan
besar sekali, terlebih kepada manusia. Dengan menemukan kelainan pada kariotipe
itu dapatlah dicari hubungannya dengan kelainan yang terdapat pada anatomi,
morfologi atau fisiologi seseorang.
Pada Sapi
pada sapi jumlah kromosomnya ada 60
buah yang berasal dari induk betina dan induk jantan, berarti terdiri dari 28
kromosom tubuh (gonosom) dan ada 2 kromosom kelamin (autosom). Dari hasil
penelitian diketahui bawa kromosom sapi semuanya berbentuk akrosentris, kecuali
pada kromosom kelamin yang berbentuk metasentris.
Pada Manusia
Pada manusia jumlah kromosomnya ada
46 buah yang berasal dari induk betina dan induk jantan, berarti terdiri dari
22 kromosom tubuh (ganosom) dan ada 2 kromosom kelamin (autosom). Dari hasil
penelitian diketahui bahwa kromosom manusia yang diteliti berasal dari kromosom
laki-laki, karena kromosom kelaminnya XY. Pada kromosom manusia semua
berbentuk metasentris, kromosom kelaminnya berada pada ukuran besar kedua dan
ketiga. Pada kromosom manusia dibedakan kedalam 7 kelompok kromosom berdasarkanbentuk
dan ukuran panjangnya.
Jadi, dapat disimpulkan:
- Bahwa kromosom sapi lebih banyak dibandingkan dengan kromosom manusia. Kromosom manusia 46 buah (23n) , jumlah kromosom sapi 60 buah (30n. jumlah kromosom dari setiap sel somatic sama yaitu 2n, sedangkan sel kelamin atau gamet memiliki jmlah kromosom yang haploid (n). jumlah dari kromosom ini tidak dijadikan sebagai tingkatan dalam kaitannya, posisinya dalam phylogenetic.
- Pada penelitian yang dilakukan pada kromosom manusia diketahui bahwa kromosom yang diteliti adalah kromosom laki-laki.
- Pada sapi jumlah kromosomnya ada 60 buah yang terdiri dari 28 kromosom tubuh (gonosom) dan 2 buah kromosom kelamin (autosom).
- Pada manusia jumlah kromosomnya ada 46 buah, yang terdiri dari 23 kromosom tubuh (gonosom) dan 2 buah kromosom kelamin (autosom).
- Pada sapi gonosomnya berbentuk akrosentris, sedangkan autosomnya berbentuk metasentris.
- Pada manusia semua berbentuk metasentris, kromosom kelaminnya XY. Pada kromosom manusia semua berbentuk metasentris, kromosom kelaminnya berada pada ukuran besar kedua dan ketiga.
- Pada kromosom manusia dibedakan kedalam 7 kelompok kromosom berdasarkan bentuk dan ukuran panjangnya.
Posted by 12.50 and have
0
komentar
, Published at
Tidak ada komentar:
Posting Komentar